Samarinda (ANTARA News) - Tim Putra Samarinda berhasil menekuk tamunya Persela Lamongan dengan skor telak 3-0 pada lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Palaran, Samarinda, Senin.
Tiga gol kemenangan tim "Pesut Mahakam" tercipta pada babak kedua melalui gol bunuh diri Suroso pada menit 46, Lerby Leandry pada menit 60 dan Bayu Gatra pada menit 63.
Raihan tiga poin disambut dengan luapan gembira oleh Laskar Badai Mahakam suporter baru tim Pusam pada laga kandang pertamanya di Stadion Palaran, Samarinda, setelah berpindah home base dari Stadion Segiri Samarinda.
Pasalnya sudah lima kali dalam laga terakhirnya tim "Pesut Mahakam" mengalami puasa kemenangan, dan baru terpecahkan pada laga menghadapi Persela Lamongan.
Beban berat tim tuan rumah agar bisa meraih tiga poin, sangat dirasakan terutama pada babak pertama. M Robi dkk serasa kesulitan untuk menciptakan gol, meskipun banyak peluang yang dimiliki oleh penyerang tuan rumah.
Dua kali Bayu Gatra lepas dari pengawalan pemain belakang tim Persela, namun sayangnya tendangan Bayu masih melenceng dan membentur tiang gawang Persela yang dikawal oleh Nurhuda.
Justru kebuntuan gol tuan rumah terpecahkan melalui gol bunuh diri pemain belakang Persela, Suroso, yang gagal menghalau bola hasil umpan crosing Joko Sasongko pada awal babak kedua.
Penyerang muda Pusam Lerby Leandri berhasil menggandakan skor pada menit 60 melalui tendangan kaki kanannya memanfaatkan umpan sepak pojok Yusarfandi.
Bayu Gatra, akhirnya bisa memecahkan kebutuannya dan melengkapi kemenangan tuan rumah menjadi 3-0 melalui golnya pada menit 83.
Pelatih Pusam Mundari mengaku bersyukur bisa lepas dari tekanan pertandingan dengan hasil raihan kemenangan.
"Saya salut dengan usaha para pemain yang akhirnya tim kami bisa meraih kemenangan pada sore ini, mudah-mudahan ini bisa menjadi titik balik kebangkian para pemain menghadapi pertandingan selanjutnya," jelas Mundari.
Sementara pelatih Persela Edward Cong menilai faktor fisik menjadi kelemahan timnya menghadapi Pusam, selain kurang disiplinnya para pemain untuk mengantisipasi pergerakan Bayu Gatra.
"Bayu begitu bebas melakukan akselerasi di peretahanan kita, dan akhirnya itu menjadi petaka yang mengakibatkan tim kami harus menyerah 3-0," jelas Edward.
(KR-RMT/D011)
Pewarta: Arumanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014