Banda Aceh (ANTARA) - Laga ke-57 Elit kelas 48 Kg Putri antara atlet Jawa Timur Ikke Nurhayati menghadapi Isnawati dari Banten sempat terhenti akibat ricuh serta adu fisik sejumlah ofisial di Gedung Bale Meuseuraya Aceh Kota Banda Aceh Sabtu malam.

Pertandingan kedua atlet itu terhenti di ronde ketiga karena ofisial Banten berlari ke arah ofisial Jawa Timur dan terjadi cekcok mulut hingga adu fisik.

Percekcokan ini memancing ofisial lain dan suporter masuk ke kawasan lapangan pertandingan.

Petugas keamanan berupaya melerai sejumlah ofisial Jawa Timur dan Banten yang cekcok tapi sejumlah penonton yang berada di tribun mencoba merangsek ke kawasan pertandingan.

Petugas keamanan dengan sigap berupaya menghambat mereka dan melakukan penyisiran ofisial dan pendukung Jawa Timur yang berada di area pertandingan.

Pertandingan antara Ikke Nurhayati dan Isnawati berlangsung sengit dan panas yang ditandai saling jual beli pukulan.

Tensi pertandingan yang tinggi membuat suasana gedung panas ditambah puluhan suporter Jawa Timur yang ada di di tribun terus bernyanyi dan mengejek lawan.

Di ronde kedua, kedua atlet mengumpulkan nilai sama 19 dari dua ronde yang mereka jalani. Ronde pertama Isnawati menang dengan 10 poin dari Ikke Nurhayati dengan sembilan poin.

Pada ronde kedua, Ikke berhasil meraih kemenangan dengan 10 poin atas Isnawati yang kalah mengumpulkan sembilan poin.

Saat pertandingan ronde ketiga berjalan, kericuhan terjadi antara ofisial kedua tim.

Setelah berhasil diredam petugas dan panitia pertandingan, wasit melanjutkan ronde ketiga dan adu pukul kedua atlet semakin meningkat hingga akhir ronde terakhir.

Wasit akhirnya menentukan atlet Jawa Timur Ikke Nurhayati berhasil mengalahkan Isnawati dengan skor tipis 29-28 dan Ikke berhak lolos ke babak semifinal.

Baca juga: Jalan panjang Della Rosse dan Raja Dwi raih emas PON senam aerobik

Baca juga: Panwasrah nilai KONI Provinsi punya hak ikutkan atlet Olimpiade di PON

Baca juga: Barongsai - Kaltara sabet medali emas nomor Barongsai Taolu Bebas


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024