Deli Serdang (ANTARA) - Tim barongsai Kalimantan Utara (Kaltara) meraih medali emas pada nomor Barongsai Taolu Bebas Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara yang berlangsung di Martial Arts Arena, Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumut, Sabtu.

Kaltara mendapat posisi pertama usai memperoleh nilai tertinggi yakni 9,17. Provinsi ini tampil dengan 17 kali tingkat kesulitan tanpa melakukan kesalahan hingga akhir laga.

Sedangkan di posisi kedua atau peraih medali perak diraih oleh Kalimantan Selatan (Kalsel). Provinsi ini selisih dua poin dengan Kaltara, yakni 9,15. Atlet Barongsai Kalsel tampil dengan 17 kali tingkat kesulitan yang juga tanpa melakukan kesalahan.

Sementara itu, di posisi ketiga atau peraih medali perunggu diraih oleh Provinsi Aceh dengan nilai akhir 8,92. Aceh tampil dengan 15 kali tingkat kesulitan. Namun melakukan satu kesalahan ringan di menit 8, detik 47 yakni tidak stabil naik kepala.

Selanjutnya posisi keempat ditempati Jawa Barat dengan nilai akhir 8,86; disusul Riau 8,32; Sumatera Barat 8,15; Jawa Timur 7,70; Sumatera Utara yang merupakan tuan rumah harus pasrah di posisi delapan.

Sedangkan satu provinsi lainnya yakni DKI Jakarta memilih mundur dari pertandingan tersebut akibat satu atlet depan mengalami cedera.

"Medali emas ini sudah sesuai target, kita sudah persiapan dari enam bulan lalu, kita sudah TC desentralisasi, TC sentralisasi, kita try out, latihan terus. Bersyukur inilah hasilnya kita bisa menyumbang emas untuk Kaltara," kata Pelatih Barongsai Kaltara Ferdy.

Pelatih Tim barongsai Kalimantan Utara Ferdi (tengah), bersama para atlet barongsai diwawancara awak media di Deli Serdang, Sumut, Sabtu (6/9/2024). ANTARA/Harianto

Ferdy mengaku sempat membawa anak didiknya untuk melakukan uji coba hingga ke Malaysia yang didukung KONI Kaltara.

"Dan kami setiap latihan menganggap itu pertandingan. Yang mereka lawan itu diri sendiri sebetulnya," imbuh Ferdy.

Ardiman pemain kepala atau pemain depan barongsai Kaltara mengaku bahwa dirinya berusaha tampil maksimal meski sempat cedera lutut. Hal itu ditepis demi memberikan yang terbaik bagi daerah dan timnya.

"Di kiri-kanan lutut saya cedera, jadi otot saya sobek jadi setiap tampil harus disuport beker," kata Ardiman.

Ardiman juga mengaku tak mengalami kendala saat tampil sebab didukung oleh pelatih. Bahkan penonton yang berada di tribun juga memberikan dukungan kepada mereka.

"Kalau untuk tekanan ada sedikit, cuma kami dari pelatih sudah di suport, akhirnya kami tetap semangat sehingga kami bisa bermain lepas dan bebas," ujar Ardiman.

Tri Wira pemain belakang atau pemain ekor barongsai Kaltara mengaku sangat bangga bisa menyumbangkan medali emas bagi daerahnya.

"Saya sangat bangga bisa memberikan emas untuk cabang olahraga barongsai, untuk pertama kali kami bisa meriah emas di kejuaraan ini," kata Wira.

Lebih lanjut, Wira juga mengaku bahwa dirinya saat tampil tak merasa gugup sebab sudah biasa tampil di berbagai ajang.

"Kalau gugup sudah nggak, karena kami sudah biasa tampil di event-event sebelumnya. Jadi masalah gugup itu sudah nggak ada karena sudah biasa," kata Wira.

Baca juga: Barongsai - DKI mundur dari nomor Taolu Bebas usai atlet cedera
Baca juga: Barongsai - Aceh kena diskualifikasi nomor Naga Taolu Bebas PON XXI

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024