Bangkok (ANTARA News) - Penguasa baru Thai hari Selasa memilih kepala bank sentral Pridiyathorn Devakula untuk mengetuai kelompok penasehat keuangan yang akan berupaya memulihkan kepercayaan di bidang ekonomi sesudah kudeta pekan lalu. Sepekan sesudah penggulingan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, dewan tentara membentuk empat badan ahli dengan lebih dari 60 pakar untuk menuntun para jenderal itu dalam urusan ekonomi dan luar negeri, pemerintahan dan rujuk bangsa. Pemimpin tentara itu dalam pernyataan disiarkan televisi mengatakan menunjuk empat kelompok ahli untuk membantu dewan tersebut bekerja secara bijaksana, terbuka dan menguntungkan rakyat dan negara. Pridiyathorn, gubernur Bank Thailand, yang sebelumnya masuk daftar sedikit orang untuk menjabat perdana menteri sementara, akan memimpin badan beranggota 18 orang, yang mengumpulkan pemimpin bank dan industri, cendekiawan dan kepala kamar dagang. Badan urusan luar negeri itu akan mencakup delapan pejabat dan diplomat ulung. Penasehat itu, yang akan meningkatkan upaya rujuk sesudah kemelut politik berbulan-bulan, terdiri atas 24 orang, termasuk Pipob Dongchai, anggota kunci gerakan pengecam, yang memicu unjukrasa untuk menumbangkan Thaksin awal tahun ini. Sesudah kudeta itu, pemimpin tentara tersebut berjanji memilih perdana menteri baru dalam dua pekan untuk menyelenggarakan pemilihan umum, yang mereka tunda setahun hingga Oktober 2007. Undang-undang dasar sementara dijadwalkan diumumkan ahir pekan ini, kemudian dewan tentara itu akan mengubah bentuknya menjadi dewan keamanan nasional, kata Jenderal Winai Phattiyakul hari Senin kepada wartawan. "Kami tidak akan menjadi bos perdana menteri," kata Winai, anggota utama dewan tentara itu, seperti dikutip AFP. Ia menjanjikan penggantian dalam waktu dua minggu dan mundur saat pengganti itu mulai melakukan tugas. Pemimpin tentara Thailand memerintahkan penyelidik memeriksa korupsi oleh pemerintah terguling mulai Senin dan memperingatkan mereka akan menyita serta menjual harta pejabat, yang diperoleh melalui penyelewengan. Penguasa Thailand mengerahkan tank di Bangkok pekan lalu guna menggulingkan perdana menteri multi-jutawan tersebut dan membentuk panitia dengan kekuasaan tinggi hari Minggu untuk menyelidiki pembukuan dan catatan pajak anggota kabinet Thaksin serta keluarga mereka. Pemimpin penguasa mengatakan percaya sebagian di antara mereka menyalah-gunakan kekuasaan dan mengakibatkan kerugian bagi seluruh negeri tersebut serta memperingatkan pemerintah akan menyelidiki pemilik harta besar, yang mencurigakan, dan anak serta istri mereka. Thaksin --mantan pengusaha telekomunikasi, yang kekayaannya belum lama ini diperkirakan berjumlah lebih dari dua miliar dolar Amerika Serikat (sekitar duapuluh triliun rupiah) oleh majalah "Forbes"-- mengungsi di hotel mewah di London, tapi beberapa anggota keluarganya tetap berada Thailand. Pemimpin penguasa Jenderal Sonthi Boonyaratglin, Panglima Angkatan Darat, pekan lalu menuduh Thaksin melakukan korupsi dan menghina lambang agama Buda di negeri itu, Raja Bhumibol Adulyadej. Para jenderal tak menyia-nyiakan waktu dalam menyelidiki dugaan korupsi dalam pemerintah, yang mereka gulingkan, dengan memperluas kekuasaan pemeriksa keuangan dan membentuk lembaga baru Komisi Kontra-Korupsi Nasional (NCCC), yang memiliki sembilan anggota. Pemeriksa Keuangan Jaruvan Maintaka mengatakan segera menyelesaikan penyelidikan mengenai penyimpangan, yang mungkin terjadi, dalam penjualan alat pemeriksa bom bagi bandar udara baru bernilai tiga miliar dolar Amerika Serikat (lebih kurang tigapuluh triliun rupiah), Suvarnabhumi, yang dijadwalkan dibuka Kamis.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006