Bengkulu (ANTARA News) - Muhammad Zabur (50), petani Desa Pondokbaru Kecamatan Selaganraya, Kabupaten Mukomuko, mendirikan sekolah gratis bagi pelajar sekolah menengah pertama (SMP), Madrasah tsanawiyah (MTs) Syuhada di desanya.
"Berawal dari keresahan saya terhadap generasi muda yang semakin tidak paham agama, maka saya dirikan sekolah ini," katanya di saat ditemui di Desa Aircina, lokasi sekolah itu berdiri, Senin.
Ia mengatakan, kebutuhan adat istiadat setempat terhadap generasi yang paham akan ajaran agama melatarbelakangi niatnya membangun sekolah swasta itu.
Bermodal dana Rp50 juta, ia membeli tanah dan membangun dua ruang kelas sehingga dalam tujuh bulan ini, sebanyak 50 orang siswa kelas satu dan dua dapat belajar di sekolah itu.
Sebelum menempati dua ruang belajar itu, hampir 1,5 tahun, para siswa belajar di kantor desa setempat.
Zabur mengatakan awalnya sangat sulit meyakinkan calon pelajar untuk masuk ke sekolah itu.
"Banyak informasi simpang siur tentang MTs yang mereka terima sehingga sulit diajak masuk sekolah kami," ucapnya.
Namun, bermodal kegigihan, bahkan ia menyediakan sepatu dan seragam sekolah, sebanyak 20 orang siswa angkatan pertama masuk ke sekolah itu.
Hingga saat ini, kata Zabur, ia tidak pernah meminta sepeser pun biaya untuk operasional sekolah dari murid-murid sekolah itu.
Bantuan biaya operasional sekolah seadanya dari Kementerian Agama yang diandalkan untuk membantu operasional sekolah.
"Sebelihnya hasil panen jagung yang saya belanjakan untuk beli spidol," katanya.
Salah seorang guru yang mengajar di sekolah itu Syamsurizal mengatakan ikhlas membagikan ilmunya meski hanya dibayar dengan uang transportasi.
"Saya mendukung sekolah ini karena punya keresahan yang sama dengan Pak Zabur, sulit mencari generasi yang bisa mengaji, ceramah hingga adzan," katanya.
Selain pendidikan agama sebanyak 12 jam per minggu, mata pelajaran lainnya di sekolah itu disesuaikan dengan kurikulum pendidikan.
Dengan modal keterbatasan baik fasilitas maupun buku-buku yang sering dipinjam dari SMP Negeri 9 Kecamatan Selagan Raya, semangat belajar anak-anak di sekolah itu menurutnya sangat tinggi.
Saat ini sekolah yang sama sekali tidak memungut biaya dari anak didiknya itu membuka diri terhadap seluruh bantuan dan dukungan masyarakat luas.
Atas saran sejumlah warga yang mendukung sekolah ini, yayasan membuka rekening Yayasan MTs Syuhada di Bank Rakyat Indonesia dengan nomor rekening 558601011622535.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014