Pada babak kualifikasi nomor speed relay putri yang berlangsung di Venue Panjat Tebing, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu, Bali lolos bersama tujuh provinsi lainnya.
Tujuh provinsi yang juga melaju ke babak delapan besar, yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatra Utara, Banten, dan Jawa Barat.
Masing-masing kontingen menerjunkan tiga pemanjat tebingnya dalam satu tim yang memanjat secara estafet untuk mencetak skor tercepat dan diberikan dua kali kesempatan di Lane A dan Lane B.
Desak Made merupakan atlet panjat tebing yang meraih juara dunia 2023 kategori kecepatan putri setelah menang di IFSC World Championships 2023 yang diadakan di Bern, Swiss.
Pada Olimpiade Paris 2024, atlet kelahiran Buleleng, Bali, 24 Januari 2001 itu juga mewakili Indonesia meski tak meraih medali emas.
Babak kualifikasi nomor speed relay putri diikuti 12 provinsi, yakni Jatim, Bali, Banten, DIY, Jateng, Jabar,, Sulsel, Kalsel, Aceh, Sulawesi Tengah, Sumatra Utara, Aceh, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, Presiden Juri Cabang Olahraga Panjat Tebing PON XXI Aceh-Sumut Anugrah Agung Karokaro menyampaikan bahwa penyelenggaraan pertandingan panjat tebing di PON berlangsung cukup lancar.
"Kami sudah memainkan babak kualifikasi di nomor combined perorangan putra dan putri. Hari ini, speed relay putra dan putri," katanya.
Ia menyebutkan setidaknya ada 16 nomor pada cabang olahraga panjat tebing yang dipertandingkan di PON XXI Aceh-Sumut, dan sudah terlaksana empat nomor.
"Untuk nomor speed relay, kami mencoba mengambil dua jalur (Lane) dan diambil waktu tercepat. Ya, dia yang masuk babak putaran final diambil delapan kontingen," katanya.
Untuk cabang olahraga panjat tebing pada PON XXI Aceh-Sumut diikuti sebanyak 26 provinsi yang mengirimkan total 188 atlet, terdiri atas 103 atlet putra dan 85 atlet putri.
Baca juga: Veddriq antar Kalbar masuk babak delapan besar PON XXI
Baca juga: Panjat tebing 100 persen siap dipertandingkan di PON Aceh-Sumut
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024