Jakarta (ANTARA) - Taylor Fritz bangkit untuk mengalahkan rekan senegaranya Frances Tiafoe di US Open, menjadi pria Amerika pertama yang mencapai final Grand Slam dalam 15 tahun.

Fritz, petenis nomor 12 dunia, menang 4-6, 7-5, 4-6, 6-4, 6-1 dan akan menghadapi petenis peringkat satu dunia Jannik Sinner untuk memperebutkan gelar.

"Ia membuat saya kewalahan di awal dan saya sedikit panik," kata Fritz setelah memastikan kemenangan dengan ace ke-16, seperti disiarkan AFP, Sabtu.

"Saya hanya berkata pada diri sendiri untuk bertahan, menahan servis, dan memberikan tekanan pada papan skor.

"Saya melakukan semua yang saya bisa untuk bertahan. Jika saya tidak melakukan itu, saya akan menyesalinya selamanya. Di final, saya akan tampil habis-habisan," ujar petenis berusia 26 tahun itu.

Juara Australian Open Sinner sebelumnya menjadi petenis Italia pertama yang mencapai final di New York dengan kemenangan 7-5, 7-6(7/3), 6-2 atas petenis Inggris Jack Draper.

Tiafoe memasuki pertandingan dengan tertinggal 6-1 dalam rekor head-to-head melawan rekan senegaranya itu.

Namun, ia memiliki catatan prestasi Grand Slam yang lebih mengesankan, bermain di semifinal US Open keduanya dalam tiga penampilan terakhirnya.

Sementara, Fritz berada kalah di babak perempat final pada empat kesempatan Grand Slam.

Tiafoe menggunakan pengalaman yang lebih hebat itu untuk bangkit dari kedudukan 3-0 di set pertama untuk merebut kemenangan set pembuka.

Fritz, yang telah mencapai semifinal dengan mengalahkan Alexander Zverev yang berada di peringkat keempat dunia pada babak sebelumnya, tidak mampu mengonversi satu set poin pun di gim ke-10 set kedua.

Namun, ia berhasil pada gim berikutnya untuk mmenyamakan kedudukan sebelum menyerahkan inisiatif kembali ke Tiafoe yang melakukan break untuk unggul 1-0 di set ketiga, dan mempertahankan dominasi untuk merebut kembali keunggulan.

Dalam pertandingan yang hanya sedikit reli, Fritz menyamakan kedudukan lagi di gim ke-10 set keempat.

Set tersebut tiba-tiba menguras semangat Tiafoe saat Fritz berlomba menuju kemenangan dalam set penentuan yang sangat berat sebelah di mana lawannya hanya berhasil memperoleh sembilan poin.

Baca juga: Sinner melaju ke final US Open

Baca juga: Pegula bangkit untuk tantang Sabalenka di final US Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024