Bandung (ANTARA News) - Staf Pengembangan Produk BBM PT Pertamina, Gusnida, mengatakan, diversifikasi minyak tanah ke elpiji di tanah air, ditargetkan dapat terealisasi sebesar 90 persen pada 2010 mendatang. "Langkah diversifikasi ini sendiri akan dimulai pada 2007, di sejumlah kota di Pulau Jawa dan Bali," katanya di sela-sela seminar tentang Mendorong Keekonomian Harga BBM dengan Tidak Mengurangi Keberpihakkan kepada Rakyat Kecil, di Bandung, Selasa. Ia mengatakan sejumlah provinsi di tanah air yang akan melakukan diversifikasi pada 2007 tersebut, yakni, Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng) dan Bali. Menurut Gusnida, tahap awal pendistribusian dari diversifikasi minyak tanah ke elpiji itu, telah disiapkan sebanyak 500 ribu ton elpiji. "Saat ini, konsumsi minyak tanah secara tingkat nasional mencapai 10 juta kiloliter per tahunnya," katanya. Ia menjelaskan, guna mendukung upaya pemerintah dalam mendiversifikasi elpiji ke minyak tanah tersebut, maka akan dilakukan sejumlah persiapan pembangunan infrastrukturnya, seperti, stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) dan depot-depot elpiji. Melalui pembangunan infrastruktur demikian, kata dia, diharapkan pesoalan kelangkaan elpiji tidak akan sampai terjadi kembali. "Pada 2010 mendatang, kapasitas kilang milik Pertamina telah mencapai 800 ribu metrik ton per tahun," katanya. Sementara itu, Staf Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Hardi Prasetyo, mengatakan, tujuan diversifikasi tersebut untuk mengurangi beban subsidi yang harus ditanggung oleh pemerintah. "Padahal cadangan minyak kita yang tersisa tinggal 4,1 miliar barel hingga harus melakukan diversifikasi minyak tanah ke elpiji," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006