sebelumnya pendapatan nelayan Rp500 ribu per bulan, kini bisa meningkat menjadi Rp2,5 juta per bulannya.

Langkat, Sumut (ANTARA News) - Keberadaan hutan bakau atau mangrove yang ditanam kembali di lahan alihfungsi perkebunan kelapa sawit Kecamatan Brandan Barat, telah meningkatkan pendapatan perempuan nelayan Kabupaten Langkat.

"Terjadi peningkatan pendapatan ekonomi nelayan di Brandan Barat," kata Ketua Perempuan Nelayan Tradisional Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat, Rahimah, di Brandan Barat, Senin.

Rahimah menjelaskan, setelah nelayan bersama kaum perempuan kembali menanami hutan mangrove -- yang selama ini telah beralihfungsi menjadi perkebunan kelapa sawit-- pendapatan nelayan terus semakin meningkat.

Kalau sebelumnya pendapatan nelayan Rp500 ribu per bulan, kini bisa meningkat menjadi Rp2,5 juta per bulannya. "Tentu ini berdampak positif bagi ekonomi nelayan, karena kawasan tempat mencari ikan sekarang sudah hijau setelah ditanami mangrove," ungkap Rahimah.

Rahimah juga menyampaikan selain pendapatan nelayan semakin meningkat, dengan kembalinya fungsi hutan mangrove, seperti semula tempat berkembang biaknya biota laut seperti ikan, udang, kepiting, kerang, tentu dari mangrove ini juga bisa diolah menjadi berbagai bahan makanan, minuman dan kosmetik.

Sekarang ini sudah diaktifkan pelatihan bagi perempuan nelayan seperti membuat makanan dari bahan mangrove, termasuk minuman, maupun juga kosmetik, yang diolah langsung oleh tangan terampil yang sudah dibina dan diberikan pelatihan.

"Sekitar 150 perempuan yang sudah dilatih untuk mengolah mangrove, direncanakan akan dikembangkan juga di berbagai tempat lainnya," katanya.

Ini menunjukkan kecenderungan positif. Apalagi bila pemerintah setempat juga memberikan dukungan terutama dinas Perindustrian dan Perdagangan, Perikanan dan Keluatan ataupun Kehutanan dan Perkebunan.

Secara terpisah Presedium Region Sumatera Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Tajruddin Hasibuan menjelaskan bahwa sekarang ini organisasi yang dipimpinnya sudah melakukan penghijauan kembali hutan mangrove di Brandan Barat.

Hampir 300.000 batang mangrove yang kita tanam di register 8/L yang ada di kecamatan tersebut, terutama di desa Lubuk Kertang dan sekitarnya.

"Mudah-mudahan dengan hijaunya kembali hutan mangrove ini,maka pendapatan ribuan nelayan akan semkain meningkat," katanya.

Ia mengajak membangun kembali kawasan hijau pesisir pantai timur Langkat yang selama ini telah punah akibat dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Dengan menanam maka pendapatan puluhan ribu nelayan Langkat mulai Secanggang, Tanjungpura, Gebang, Babalan, Sei Lepan, Brandan Barat, Pangkalan Susu, Besitang, akan semakin bertambah.

(KR-IFZ/E001)

Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014