Ternyata di sini tingkat suka (terhadap) Ridwan Kamil paling tinggi di atas Anies dan Ahok, meskipun soal pengetahuan masyarakat, Ahok dan Anies lebih tinggi daripada Ridwan Kamil
Jakarta (ANTARA) - Hasil lembaga survei Political Strategy Group (PSG) mengungkapkan bahwa 78 persen persen warga Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menyukai sosok mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Kepala Peneliti PSG Ahsan Ridhoi mengatakan tingkat kesukaan Ridwan Kamil paling tinggi di atas Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Di lain sisi, tingkat ketahuan masyarakat pada Anies dan Ahok lebih tinggi daripada Ridwan Kamil.

"Ternyata di sini tingkat suka (terhadap) Ridwan Kamil paling tinggi di atas Anies dan Ahok, meskipun soal pengetahuan masyarakat, Ahok dan Anies lebih tinggi daripada Ridwan Kamil," ujar Ahsan dalam Rilis Survei Pilkada Jakarta di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, kesukaan masyarakat yang tinggi pada Ridwan Kamil merupakan modal penting meskipun tidak menentukan, karena kesukaan bisa mengarah pada popularitas dan elektabilitas. Meski begitu, dia mengatakan hal itu perlu dibuktikan kembali.

Lebih lanjut, sebanyak 96 persen warga Jakarta tahu atau kenal pada Ridwan Kamil. Sementara empat persen mengaku tidak tahu atau tak kenal Ridwan Kamil.

Baca juga: Pramono-Rano Karno lanjutkan sowan ke mantan gubernur Jakarta 

Baca juga: Gubernur DKI harus siap sambungkan MRT dari Ancol ke JIS

Baca juga: Ridwan Kamil tegaskan tetap pertahankan identitas Jakarta 


Selanjutnya, dirinya mengatakan hasil survei PSG mencatat sekitar 78 persen warga Jakarta menyukai Ridwan Kamil dan 10 persen tidak menyukai. Adapula sebanyak 8 persen mengaku tidak tahu dan 4 persen sisanya tidak jawab.

"Ada 80 persen, hampir 80 persen yang menyukai Ridwan Kamil," ucapnya.

Periode survei PSG ini mulai 6 hingga 15 Agustus 2024 di seluruh kota Daerah Khusus Jakarta. Jumlah sampel sebanyak 1.540 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara angkat bertingkat (multistage random sampling).

Adapun margin of error kurang lebih 2,7 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024