Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry menyatakan cemas kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov Sabtu tentang gerakan-gerakan pasukan Rusia yang "provokatif" di perbatasan Ukraina, kata seorang pejabat negara itu.
Dalam satu percakapan telepon Sabtu pagi dengan sejawatnya itu, Kerry juga mendesak Rusia mendukung penuh bagi usaha-usaha membebaskan satu tim missi Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang ditahan oleh milisi pro-Moskow di kota Slavyansk yang rawan.
Diplomat penting AS itu "tetap menyatakan cemas bahwa gerakan-gerakan pasukan yang provokatif Rusia di perbatasan Ukraina, dukungannya pada kelompok separatis dan retorikanya yang menghasut merusak stabilitas, keamanan dan persatuan di Ukraina," kata pejabat senior Departemen Luar Negeri.
Ia juga "mendesak dukungan Rusia tanpa prasyarat bagi usaha-usaha OSCE dan Pemerintah Ukraina untuk mmbebaskan para pemeriksa Dokumen Wina dan dan para pemandu Ukraina mereka yang dijadikan sandera oleh kelompok separatis pro-Rusia di Slovyansk."
Pernyataan-pernyataan Kerry itu dibuat ketika Kelompok Tujuh negara ekonomi dan Uni Eropa mengisyaratkan mereka akan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Moskow awal pekan depan di tengah-tengah kekhawatiran Rusia sedang mempersiapkan satu invasi ke Ukraina timur.
Perdna Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengklaim Rusia melanggar wilayah udara negaranya tujuh kali Sabtu malam denan tujuan "untuk memprovokasi" memulai satu perang.
Tetapi Moskow membantah pesawat-pesawat tempurnya melanggar perbatasannya, dengan Lavrov menyerukan "tindakan-tindakan mendesak" untuk meredakan krisis itu yang membuat hubungan Timur-Barat berada dalam titik terendahnya sejak Perang Dingin, demikian AFP.
(H-RN)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014