Kami bekerja keras untuk melatih dan meningkatkan kapasitas serta mengubah pola pikir para pelaku UKM bahwa usaha yang dikembangkannya bisa membawa mereka menjadi konglomerat di tanah air,"

Ambon (ANTARA News) - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Parman Nataatmadja, menegaskan pihaknya bekerja keras membina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar berkembang menjadi konglomerat.

"Kami bekerja keras untuk melatih dan meningkatkan kapasitas serta mengubah pola pikir para pelaku UKM bahwa usaha yang dikembangkannya bisa membawa mereka menjadi konglomerat di tanah air," kata Dirut PNM (Persero) Parman Nataatmadja, di Ambon, Minggu.

Parman yang berada di Ambon dalam rangka membuka pelatihan pengembangan kapasitas usaha kepada 150 pelaku UMKM di Kota Ambon, Sabtu (26/4), mengakui tidak mudah untuk mengubah mindset para pelaku UMKM di tanah air, bahwa usaha yang dikembangkan akan membawa mereka lebih berkembang dan sejahtera.

"Kami ingin dalam beberapa tahun mendatang ada UMKM yang berkembang pesat dan menyejahterakan mereka serta tampil menjadi konglomerat baru di tanah air.

Dirut PNM Parman malah menyentil kalimat konglomerat bukan sebagai "kongsi yang membuat melarat". "Jadi bukan kongsi yang membuat melarat, tetapi konglomerat dalam arti sesungguhnya bahwa UMKM bisa berkembang menjadi usaha yang besar dan menyejahterakan masyarakat," ujarnya.

Sebagai pengelola lembaga keuangan non-bank milik negara, Parman menegaskan, pihaknya senantiasa melakukan pendampingan serta pelatihan tentang pengelolaan manajemen serta keuangan kepada para pelaku UMKM yang menjadi mitra mereka, guna meningkatkan kapasitas dan kualitas dalam mengelola usahanya.

"Kami terus mendorong para pelaku usaha mikro kecil (UMK) untuk meningkatkan kapasitas usaha melalui penciptaan nilai tambah (added value) produknya, dengan mengembangkan diversifikasi produk turunan maupun peningkatan kualitas, sehingga memiliki daya saing," tandasnya.

Ditambahkannya, sebagai BUMN yang dikhususkan bagi pemberdayaan UMKM, PT. PNM tidak hanya melakukan bisnis pembiayaan permodalan saja, melainkan juga dengan memberikan program pelatihan dan pendampingan usaha nasabah UMK.

Program pelatihan nasabah ini merupakan bagian terintegrasi dari bisnis PNM sebagai BUMN yang dikhususkan bagi pemberdayaan UMKM, sehingga diharapkan para nasabah bisa lebih optimal dalam memanfaatkan jasa pembiayaan dari PNM sekaligus mampu meningkatkan kapasitas usahanya.

Parman menambahkan, sepanjang 2013, PNM aktif memperluas jaringan dengan menambah 100 gerai Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), 22 kluster, 3 kantor cabang pembantu serta meningkatkan status 4 kantor cabang pembantu menjadi kantor cabang.

Dengan demikian, saat ini PNM memiliki 705 jaringan layanan, yang terdiri dari 26 cabang, 4 cabang pembantu, 97 klaster dan 577 gerai ULaMM, yang menjangkau 2.799 kecamatan di seluruh Indonesia.

Selaras dengan ekspansi bisnis, penyaluran pembiayaan PNM juga turut mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Tercatat total dana yang telah disalurkan PNM sejak berdiri hingga Desember 2013 mencapai Rp16,97 triliun, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 1,46 juta pelaku UMKM.

Sedangkan menyangkut program pembinaan dan peningkatan kapasitas usaha UMKM, intensitas kegiatan pelatihan dan pendampingan usaha yang dilakukan PNM juga mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Selama 2013, PNM telah melaksanakan 208 kali pelatihan diikuti oleh 9.662 pelaku UMKM atau jumlah peserta meningkat 258 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012.(*)

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014