Kami percaya bahwa mengatasi perubahan iklim sangat penting bagi generasi muda
Jakarta (ANTARA) - The Habibie Center bekerja sama dengan Society of Renewable Energy meluncurkan versi pertama dari buku Climate Action 101: Indonesia’s Guide for Newbies di Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024.
 
Sekretaris Dewan Pengurus The Habibie Center Nadia Habibie dalam ajang ISF 2024 di Jakarta, Jumat mengatakan buku ini ditujukan untuk generasi muda Indonesia, dengan menyajikan wawasan penting tentang perubahan iklim.
 
"Kami percaya bahwa mengatasi perubahan iklim sangat penting bagi generasi muda," katanya.
 
Ia mengatakan, melalui buku tersebut pihaknya ingin menciptakan sistem yang adil dengan mekanisme checks and balances, untuk memastikan kepentingan semua anggota masyarakat terlindungi.
 
Dirinya menyampaikan di tengah tantangan dan permasalahan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, buku ini bisa menjadi referensi bagi generasi muda untuk mendapat pemahaman mendalam dan praktis tentang isu-isu iklim di Indonesia.
 
Lebih lanjut, Komisioner Society of Renewable Energy Indonesia Aufar Satria mengatakan pada bab pertama, pihaknya membahas perubahan iklim, termasuk sains di baliknya, dengan fokus pada Indonesia dan kawasan sekitarnya.
 
Bab kedua mengeksplorasi solusi, merinci langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk mencapai emisi nol bersih. Sementara untuk di Bab 3, pihaknya mengulas upaya individu untuk dapat berkontribusi mengatasi perubahan iklim, baik dengan bergabung dalam komunitas energi terbarukan maupun memasuki ekosistem pekerjaan hijau.
 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, banyak hal yang dicapai dalam penyelenggaraan ISF 2024 yang berlangsung pada 5-6 September 2024.
 
Usai penyelenggaraan acara ISF 2024 di Jakarta, Jumat Menko Luhut menjelaskan capaian tersebut seperti terjalinnya kerja sama ekspor listrik energi terbarukan (EBT) sebesar 3,4 gigawatt dengan Singapura, yang memilik nilai ekonomi mencapai 25-30 miliar dolar AS.
 
Selanjutnya, dalam ajang yang menarik 11 ribu partisipan dari 53 negara tersebut, Indonesia juga berhasil melakukan penjajakan (preliminary) kerja sama mengenai fasilitas penangkapan karbon (carbon capture storage/CCS).

Baca juga: Menhan Singapura: Memerangi perubahan iklim perlu tindakan kolektif
Baca juga: Jokowi: Perubahan iklim tak selesai selama pakai pendekatan ekonomi
Baca juga: Para duta ISF sebut anak muda perlu serukan kepedulian akan iklim

 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024