Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, banyak hal yang dicapai dalam penyelenggaraan ISF 2024 yang berlangsung pada 5-6 September 2024.

Usai penyelenggaraan acara ISF 2024 di Jakarta, Jumat Menko Luhut menjelaskan capaian tersebut seperti terjalinnya kerja sama ekspor listrik energi terbarukan (EBT) sebesar 3,4 gigawatt dengan Singapura, yang memilik nilai ekonomi mencapai 25-30 miliar dolar AS.

Selanjutnya, dalam ajang yang menarik 11 ribu partisipan dari 53 negara tersebut, Indonesia juga berhasil melakukan penjajakan (preliminary) kerja sama mengenai fasilitas penangkapan karbon (carbon capture storage/CCS).

"Itu juga bisa angkanya besar sekali bisa mungkin berapa puluh miliar dolar AS, itu dalam waktu dalam 20-25 tahun ke depan," katanya.

Baca juga: Kemenko Marves: Mangrove berikan dampak lingkungan dan ekonomi

Di samping itu, Indonesia juga telah melakukan pembahasan dengan pihak Malaysia mengenai Asean Grid yang nantinya mengkombinasikan konektifitas energi hijau (green energy), mengingat Indonesia memiliki kapasitas pengembangan energi terbarukan (EBT) mencapai 3.300 megawatt.

"Jadi saya kira kerja sama yang bisa dilakukan dari ini, karena Indonesia akan menjadi salah satu negara mempunyai green product, seperti mobil listrik, petrochemical, dan sebagainya, ini membuat Indonesia jadi leading," kata Luhut.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, tahun depan pihaknya akan kembali menyelenggarakan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) yang lebih meriah di Bali, karena akan menggabungkannya dengan ekspedisi laut Ocean X Expedition yang telah dilakukan oleh RI.

Baca juga: Sri Mulyani: Transisi energi jadi strategi ekonomi jangka panjang

Pemerintah Indonesia sebelumnya, telah menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan NZE yang tercantum dalam Perjanjian Paris melalui Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC) sebanyak 912 juta ton pada tahun 2030.

Forum ISF 2024 merupakan ajang resmi Pemerintah Indonesia bagi para pemimpin dunia dari berbagai sektor dan negara untuk dapat bertukar pikiran dan pengetahuan sekaligus memberikan solusi dan praktek terbaik menghadapi perubahan iklim.

Perhelatan akbar yang berlangsung selama dua hari itu meliputi sejumlah agenda mulai dari sesi utama yang menghadirkan pembicara kunci, Pleno, Tematik, High Level Dialogue, Memorandum of Understanding (MoU) Signing, Pameran, hingga Gala Dinner.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024