Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan penambahan dan perubahan target-target serta indikator kinerja tahun 2025.

“Pertama adalah nilai devisa pariwisata yang ditargetkan sebesar 22,1 miliar dolar AS,” ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.

Hingga semester I-2024, angka sementara realisasi nilai devisa pariwisata di Indonesia sebesar 7,56 miliar dolar AS dari target 10,46-13,08 miliar dolar AS pada tahun ini.

Kedua adalah kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) pariwisata sebesar 4,6 persen, meningkat dari target tahun ini dan realisasi sementara semester I-2024 yang masing-masing 4,5 persen.

Baca juga: Kemenparekraf lakukan misi penjualan ke Tiongkok

Selanjutnya, nilai ekspor produk ekonomi kreatif berubah menjadi pertumbuhan ekspor ekonomi kreatif dengan target sebesar 5,15 persen.

Keempat, nilai tambah ekonomi kreatif (ekraf) berubah menjadi dua indikator, yaitu proporsi PDB ekraf dengan target 7,92 persen dan laju pertumbuhan PDB ekraf 5,54 persen.

Kelima yaitu jumlah wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 17 juta kunjungan atau naik dari target tahun 2024 yang sebesar 10,41-14,3 juta wisman. Adapun angka realisasi sementara hingga semester I-2024 pada indikator ini masih 6,41 juta wisman.

Berikutnya adalah jumlah wisatawan nusantara (wisnus) 1.084 juta perjalanan, tak jauh berbeda dengan target tahun 2024 sebesar 1.250-1.500 juta perjalanan dengan capaian sementara hingga semester I-2024 sebesar 521,48 juta perjalanan.

Baca juga: Kemenparekraf ingatkan pentingnya Jakarta menjadi kota MICE

Indikator ketujuh adalah peringkat Travel and Tourism Development Index (TTDI) ditargetkan mencapai 20 Besar pada tahun 2026, sementara untuk tahun 2025 tidak ada data karena penilaian peringkat tersebut dilakukan dua tahun sekali.

Untuk dua target terakhir ialah jumlah tenaga kerja 25,75 juta orang atau meningkat dari target tahun ini yang sebesar 24,50 juta orang, dan jumlah tenaga kerja ekraf berubah menjadi produktivitas tenaga kerja ekraf dengan target 74,58 juta orang.

“Perubahan penghitungan indikator sebagai berikut. Pertumbuhan ekspor ekraf, cara berhitungnya adalah jumlah ekspor tahun ini dikurangi jumlah ekspor tahun sebelumnya, dibagi jumlah ekspor tahun sebelumnya, dikali 100 persen. Lalu, untuk pertumbuhan PDB ekraf, cara berhitungnya adalah kontribusi PDB ekraf tahun ini dikurangi kontribusi PDB ekraf tahun lalu, dibagi rata-rata kontribusi PDB ekraf lima tahun, dikali 100 persen. Dan produktivitas tenaga kerja ekraf adalah total nilai tambah ekraf dibagi jumlah tenaga ekraf,” ungkap Angela.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024