Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, mengimbau warga agar mewaspadai cacar monyet atau monkeypox (Mpox) tanpa panik.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Hikmat Aliansyah, di Natuna, Jumat, mengatakan meskipun hingga saat ini belum ada warga setempat yang terserang virus itu, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.

Ia menjelaskan, salah satu cara waspada adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti berolahraga, istirahat cukup, memperbanyak konsumsi makanan sehat, serta menjaga kebersihan rumah, diri, dan lingkungan.

"Meskipun demikian, kita juga harus waspada," ucap dia.

Baca juga: Cegah Mpox, BKK pindai suhu penumpang luar negeri di Pelabuhan Bintan

Menurut data, pada 2022-2024 sebanyak 88 penduduk Indonesia terserang penyakit ini, dan 85 orang di antaranya adalah laki-laki yang memiliki kebiasaan menyimpang yakni penyuka sesama jenis.

"Penderita terbanyak merupakan laki-laki yang menyukai sesama jenis," ujar dia.

Meskipun demikian, kata dia, penularan penyakit ini bukan hanya disebabkan hubungan seks saja, melainkan juga bisa melalui gesekan kulit, cairan tubuh, serta makanan.

"Penularan bisa melalui droplet dan makanan," ucap dia.

Baca juga: KKP tingkatkan pengawasan pintu internasional cegah Mpox masuk Batam

Untuk mengantisipasi virus itu menyebar luas di Kepulauan Riau, menurut dia, pemerintah memperketat pengawasan pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan di beberapa daerah.

"Kita di Natuna tidak, karena bukan pintu masuk penduduk luar negeri, pengawasan diperketat di Batam, Tanjungpinang, Bintan, dan Karimun," ujar dia.

Untuk di Natuna, pihaknya meminta petugas kesehatan agar segera melapor apabila menemukan warga yang terindikasi tertular Mpox.

Menurut dia, jika dilihat dari kasus yang ada, penyebaran Mpox di Indonesia tidak tinggi dan angka kematian juga kecil, namun dikarenakan di negara lain kasus ini tinggi, Pemerintah Indonesia mengambil langkah dengan memperketat pengawasan.

Baca juga: Mpox tak perlu ditakui tapi harus diwaspadai

"Penderita yang meninggal juga dikarenakan ada penyakit bawaan, tidak murni karena Mpox," ujar dia.

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024