Perdagangan listrik lintas batas dapat meningkatkan ketahanan sistem kelistrikan dengan cara diversifikasi sumber energi, saling mendukung dalam memenuhi kebutuhan listrik
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memandang perdagangan listrik lintas batas tak hanya menjadi kesempatan untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat sistem dan ketahanan energi nasional dan regional.
Koordinator Perencanaan Transmisi Listrik Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Muhadi mengatakan bahwa perdagangan listrik lintas batas memungkinkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya energi regional melalui integrasi sistem kelistrikan yang lebih efisien dan stabil.
“Perdagangan listrik lintas batas dapat meningkatkan ketahanan sistem kelistrikan dengan cara diversifikasi sumber energi, saling mendukung dalam memenuhi kebutuhan listrik, serta meminimalisir risiko gangguan pasokan listrik,” ujarnya dalam sesi tematik Indonesia International Sustainability Forum 2024 di Jakarta, Jumat.
Ia juga memandang bahwa kolaborasi lintas negara dalam perdagangan listrik dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya produksi serta distribusi listrik.
Selain itu, perdagangan listrik diyakini dapat mempercepat adopsi teknologi energi bersih dan menarik investasi dalam proyek energi hijau, serta menciptakan pasar energi yang lebih adil dan transparan.
Baca juga: Kementerian ESDM, Pemprov DKI jalin kemitraan pembinaan kelistrikan
Baca juga: Indonesia punya pembangkit listrik nuklir 250 megawatt tahun 2032
Meskipun menawarkan banyak manfaat, perdagangan listrik lintas batas disebutnya dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti perbedaan regulasi, infrastruktur yang belum memadai, dan masalah keamanan dan stabilitas jaringan listrik.
Pengembangan infrastruktur transmisi lintas batas merupakan prioritas utama untuk memfasilitasi aliran listrik antar negara dan mewujudkan integrasi energi regional.
“Namun, kami yakin melalui kerja sama yang baik, perdagangan listrik lintas batas dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap aspek ekonomi, lingkungan dan sosial,” pungkasnya.
Indonesia sebelumnya telah menandatangani kesepakatan kerja sama strategis dengan Singapura terkait pengembangan industri manufaktur energi terbarukan, seperti produksi panel surya dan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) untuk mendukung perdagangan listrik lintas batas.
Ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak investasi dalam sektor energi terbarukan di Indonesia, khususnya industri panel surya.
Kemitraan ini diyakini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Singapura, dengan kapasitas finansial yang lebih besar, dapat mempercepat upaya mengurangi emisi karbon. Sementara itu, Indonesia dapat mengembangkan industri panel surya dalam negeri.
Baca juga: Dirjen EBTKE sebut draf revisi PP KEN telah disepakati
Baca juga: Kementerian ESDM sebut dua strategi tingkatkan pengembangan geothermal
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024