Kuala Lumpur (ANTARA) - Ekspor durian Malaysia mengalami pertumbuhan 256,3 persen pada periode 2018-2022, dengan China menjadi destinasi utama ekspor buah tersebut, demikian disampaikan seorang pejabat Malaysia pada Kamis (5/9).

China mengimpor durian senilai 887 juta ringgit (1 ringgit = Rp3.553), atau setara 204,5 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.410), dari total ekspor durian Malaysia senilai 1,14 miliar ringgit pada 2022 saja, ungkap Direktur Divisi Promosi Pasar Internasional Otoritas Pemasaran Pertanian Federal Malaysia Mohamad Paisal Amri dalam sesi pengarahan di Sesi Pencocokan Bisnis B2B Malaysia-China keenam.

Dia mengatakan bahwa Malaysia memprioritaskan promosi buah tersebut ke pasar China dan berupaya meningkatkan akses bagi pengekspor Malaysia ke platform pasar fisik maupun digital untuk memenuhi permintaan yang begitu tinggi dengan tujuan menciptakan eksistensi yang langgeng bagi durian Malaysia di benak para konsumen China.

"Memperluas pasar durian Malaysia di China merupakan prioritas utama. Kami berkomitmen meningkatkan akses bagi pengekspor lokal ke platform pasar fisik maupun digital. Platform-platform ini akan berfungsi sebagai jalur penting, yang menghubungkan para pengekspor kami secara langsung dengan pedagang grosir dan pengimpor di China. Dengan demikian, kami tidak hanya membuka jalur baru untuk perdagangan, tetapi juga memastikan bahwa durian kami menjangkau sebanyak mungkin pelanggan di China," katanya.

Sebelumnya, Asosiasi Manufaktur Durian Malaysia mengatakan bahwa Malaysia mengekspor 25.000 ton durian beku dan pure durian ke China pada 2023.

Malaysia mulai mengekspor durian segar ke China pada Agustus 2024, menyusul keberhasilan ekspor durian beku ke China pada 2019.

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024