Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mempersiapkan diri agar tetap menarik bagi masuknya investasi di wilayah yang selama ini menyandang status Ibu Kota Negara (IKN) ini.

Hal itu dilakukan melalui berbagai kegiatan, term "Jakarta Investment Festival" (JIF) 2024.

"DKI Jakarta, tidak berdiam diri," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta, Jumat.

Pihaknya mempersiapkan diri dengan sangat baik dan terencana agar tetap menarik investasi yang antara lain adalah kegiatan-kegiatan seperti ini. "Yang kedua adalah support event di Jakarta yang bisa menarik banyak masyarakat," katanya.

Dia mengemukakan bahwa Jakarta berperan penting sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua tahun 2024 tercatat positif 4,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Jakarta mengalami pertumbuhan sebesar 1,38 persen jika dibandingkan triwulan satu tahun 2024.

Baca juga: Jakarta selalu menarik untuk investasi

Adapun jumlah realisasi investasi kumulatif penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal negeri (PMDN) Provinsi DKI Jakarta pada periode triwulan dua tahun 2024 sebesar Rp62 triliun atau 14,5 persen terhadap capaian realisasi penanaman modal nasional (PMN).

Sementara itu, kontribusi Jakarta terhadap perekonomian Indonesia mencapai 16,54 persen dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 2 tahun 2024.

Heru mengatakan Jakarta akan melepas status sebagai Ibu Kota Negara dan dalam 20 tahun ke depan, Pemprov DKI tetap berkomitmen untuk memperkuat peran Jakarta sebagai kota global yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Untuk mewujudkan itu, Jakarta memerlukan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp600 triliun, sementara kemampuan fiskal daerah kurang lebih Rp 80 triliun setiap tahun DKI Jakarta.

"Karena itu dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah serta badan layanan umum daerah," ujar Heru.

JIF 2024 merupakan forum bisnis investasi tahunan yang diinisiasi oleh Pemprov DKI guna menginformasikan pada publik sekaligus mempromosikan Jakarta sebagai kota ramah investasi.

Baca juga: Transaksi dan investasi pada JITEX 2024 capai Rp12,86 triliun

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta Beni Aguscandra menuturkan tahun ini menjadi kali keempat pelaksanaan acara yang secara khusus mengeksplorasi peminatan investasi dan calon investor terhadap berbagai peluang investasi.

"JIF 2024 menjadi momen terpenting bagi Pemprov DKI dalam menarik para investor. Bukan saja di bidang investasi, agar DKI terus bisa tumbuh, namun di berbagai sektor seperti pariwisata dan UMKM terus kami tingkatkan," tutur dia.

JIF 2024 mengusung tema "Global City Notion for a Golden Nation" menegaskan komitmen Pemprov DKI dalam mewujudkan kota Jakarta sebagai kota global. Ini dilakukan dengan memperkuat peran Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi pascapemindahan IKN nantinya.

"Kegiatan ini juga merupakan upaya kami dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagai visi nasional dari aspek perekonomian," kata dia.

Tahun ini, terdapat 35 proyek potensi milik Jakarta yang dipromosikan melalui JIF. Proyek-proyek itu dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang bergerak di sektor properti, infrastruktur, penyediaan air bersih dan pengelolaan air limbah.

Kemudian, salah satu kegiatan dalam rangkaian JIF, yakni "JIF Exhibition" telah menjaring sebanyak 256 peminat dan memfasilitasi 75 perusahaan melalui sesi "one on one meeting" antarcalon investor dengan BUMD.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024