Sejauh ini kita baru mencapai 100 miliar dolar AS yang sudah dijanjikan oleh negara maju pada tahun 2015, dan baru terpenuhi pada tahun 2022,

Jakarta (ANTARA) - Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Pendanaan Iklim Mari Elka Pangestu mengatakan, skema pendanaan campuran (blended finance) membantu negara berkembang untuk mewujudkan transisi energi, sehingga bisa mencapai target nol emisi karbon yang ditetapkan secara global.


Mari dalam sesi tematik Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Jumat mengatakan, skema keuangan yang berasal dari berbagai sumber itu membantu negara berkembang untuk mengejar kesenjangan pendanaan sebesar 1-3 triliun dolar AS.

"Sejauh ini kita baru mencapai 100 miliar dolar AS yang sudah dijanjikan oleh negara maju pada tahun 2015, dan baru terpenuhi pada tahun 2022," kata dia.

Menurut dia, jarak yang jauh antara kebutuhan pendanaan pembangunan berkelanjutan yang dibutuhkan negara berkembang itu tidak akan bisa terpenuhi apabila tidak menerapkan skema pendanaan campuran. Itu karena isu perubahan iklim merupakan tantangan bersama yang membutuhkan kolaborasi seluruh pihak.

Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang, melalui inisiasi Global Blended Finance Alliances (GBFA) yang sejak tahun 2022 telah resmi diluncurkan.

"Ini inisiatif Indonesia yang dilahirkan pada waktu G20 tahun 2022 di Bali," katanya.

Pemerintah Indonesia mengusulkan pembiayaan campuran (blended finance) untuk mendanai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) internasional karena kebutuhan yang besar diperkirakan sekitar 4 triliun dolar AS per tahun.

Forum ISF 2024 merupakan ajang resmi Pemerintah Indonesia bagi para pemimpin dunia dari berbagai sektor dan negara untuk dapat bertukar pikiran dan pengetahuan sekaligus memberikan solusi dan praktek terbaik menghadapi perubahan iklim.

Perhelatan akbar yang berlangsung selama dua hari itu meliputi sejumlah agenda mulai dari sesi utama yang menghadirkan pembicara kunci, Pleno, Tematik, High Level Dialogue, Memorandum of Understanding (MoU) Signing, Pameran, hingga Gala Dinner.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024