Dengan memanfaatkan media sosial, inovasi yang dikembangkan oleh pemerintah daerah dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menekankan pentingnya keterlibatan asosiasi profesi dan masyarakat guna memperluas inovasi di Kabupaten Maluku Tengah.

"Inovasi itu harus disebarluaskan. Kenapa masih banyak sekali inovasi belum melibatkan aktor yang lain? Karena inovasi itu kalau disosialisasikan hanya di lingkup OPD (organisasi perangkat daerah) terkait semata, belum mengundang teman dari asosiasi profesi, umpama ikatan guru, petani, peternak, dan komunitas masyarakat lokal," kata Yusharto Huntoyungo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Kepala BSKDN Kemendagri menyampaikan hal itu saat kunjungan kerja ke badan perencanaan pembangunan penelitian dan pengembangan daerah (bapplitbangda) di Kota Masohi, Maluku, Kamis (5/9).

Menurut dia, baik asosiasi profesi maupun masyarakat merupakan mitra strategis yang dapat membantu penyebaran inovasi secara lebih luas. Mitra tersebut juga dapat memaksimalkan manfaat inovasi di daerah.

Yusharto mengatakan bahwa pelibatan masyarakat dalam inovasi juga akan sangat membantu peningkatan kualitas pelayanan publik hingga dapat memperkuat kapasitas daerah dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan.

Baca juga: Kemendagri susun rekomendasi kebijakan dekonsentrasi
Baca juga: Kemendagri: Pokja Pengelolaan Sampah wujudkan lingkungan sehat


Ia berharap asosiasi profesi dan masyarakat bisa mengetahui jenis inovasi apa saja dan bisa menjadi mitra untuk pengembangan inovasi ke depannya.

Selain melibatkan asosiasi profesi dan masyarakat, Yusharto juga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah memanfaatkan teknologi, khususnya media sosial untuk menyebarluaskan inovasi secara lebih optimal.

"Dengan memanfaatkan media sosial, inovasi yang dikembangkan oleh pemerintah daerah dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas dan diadopsi oleh berbagai pihak," jelasnya.

Selain itu, dia juga menyoroti masih kurangnya replikasi inovasi di Kabupaten Maluku Tengah.

Oleh karena itu, Yusharto berharap Pemkab Maluku Tengah dapat segera membentuk forum replikasi inovasi guna mendukung pembentukan ekosistem inovasi yang lebih baik.

Pada kesempatan itu dia mengingatkan kepada Pemkab Maluku Tengah bahwa replikasi merupakan salah satu upaya yang efektif untuk meningkatkan perkembangan inovasi di daerah.

Ia menegaskan bahwa forum replikasi tersebut harus mengundang banyak pihak agar inovasi di Kabupaten Maluku Tengah dapat makin beragam.

"Nah, di forum replikasi itu juga harapannya yang diundang tidak hanya pegawai negeri sipil (PNS), tetapi juga sudah melibatkan teman-teman dari perguruan tinggi, pihak swasta, masyarakat hingga media," pungkasnya.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024