Saya mengajak masyarakat Indonesia dan umat Hindu menciptakan iklim demokrasi yang teduh serta menumbuhkan harmoni dan toleransi,"Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan harmoni dan toleransi kepada seluruh elemen bangsa dalam acara Perayaan Hari Raya Nyepi yang digelar di Gelanggang Olahraga Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat malam.
"Saya mengajak masyarakat Indonesia dan umat Hindu menciptakan iklim demokrasi yang teduh serta menumbuhkan harmoni dan toleransi," kata Presiden Yudhoyono.
Menurut Presiden, persaingan yang terjadi baik antara partai politik maupun antara calon presiden dapat berlangsung keras sehingga berbagai pihak harus tetap menjaga agar Pilpres yang akan digelar pada 9 Juli 2014 dapat berlangsung damai serta tidak menodai persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu, ujarnya, sosok yang terpilih dalam penyelenggaraan pemilu mendatang juga harus didukung segenap warga, guna dapat melanjutkan pembangunan yang selama ini berjalan dengan baik.
Presiden juga menginginkan agar proses suksesi kepemimpinan yang berjalan dengan lancar dan baik juga dapat menjadi tradisi dalam sejarah dunia perpolitikan di Tanah Air.
SBY juga mengucapkan kata pamit karena pada perayaan Nyepi ini adalah yang terakhir yang dihadiri dirinya dan istrinya dalam kapasitasnya sebagai Presiden dan Ibu Negara.
Sebagaimana diberitakan, pimpinan majelis agama menyampaikan seruan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dapat berlangsung jujur, adil (jurdil) dan damai guna memperkuat kerukunan bangsa yang majemuk.
Seruan tersebut disampaikan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (2/4), dengan dihadiri sejumlah pimpinan majelis agama se-Indonesia. Pada acara tersebut nampak Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat dan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Mubarok.
Hadir pada saat itu utusan dari pimpinan majelis tinggi agama Konghuchu (Matakin) Wawan Wratma, dari Walubi diwakili oleh Suhadi Sanjaya, Ketua Pengurus Harian Parisada (PHDI) Pusat Mayjen TNI (Purn) S.N. Suwisma, Sekretaris Eksekutif Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Romo Edy Purwanto, Gomar Gultom Sekretaris Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) diwakili oleh Saifullah Maksum.
Para wakil majelis agama tersebut kemudian menandatangani seruan dengan disaksikan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat dan Kepala PKUB Mubarok. Lantas seruan tersebut dibacakan Suhadi Sanjaya.
Pemilu diharapkan memperkuat kerukunan bangsa Indonesia yang majemuk dalam hal agama, budaya, etnis, ras dan golongan sesuai semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam seruan itu ditegaskan bahwa Pemilu merupakan instrumen demokrasi yang diselenggarakan sekali dalam lima tahun, yang menjadi jembatan emas untuk menghasilkan wakil rakyat dan pemimpin negara yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembangunan guna terwujudnya masyarakat adil, makmur dan sejahtera lahir batin.(*)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014