Toys dari dulu cuma ada di Mal. Sekarang kita coba angkat dipamerkan di galeri seni, karena sebenarnya karya toys punya karakternya sendiri
Surabaya (ANTARA) - Galeri Prabangkara milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Jawa Timur di Surabaya menggelar pameran seni patung, keramik dan toys atau figur mainan, 5 - 11 September 2024.

Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur Ali Ma'ruf mengungkapkan pameran bertajuk 'Ada dan Tiada' ini merujuk pada fakta bahwa perupa tiga dimensi di wilayah provinsi setempat tergolong 'langka' dan selama ini selalu didominasi oleh perupa dua dimensi atau pelukis.

"Kemudian kami melakukan kurasi terhadap perupa-perupa tiga dimensi yang tersebar di berbagai daerah kabupaten/kota wilayah Provinsi Jawa Timur," katanya saat dikonfirmasi usai membuka pameran di Surabaya, Kamis.

Kurasi yang berlangsung selama empat bulan itu akhirnya memilih sebanyak 10 orang perupa tiga dimensi senior maupun pemula asal Madura, Mojokerto, Batu dan Surabaya yang karya-karyanya dipamerkan di Galeri Prabangkara.

Baca juga: Ratusan karya narapidana dipamerkan di Museum Keramik
Baca juga: Serunya menghias kendi bersama ABK di museum


Masing-masing perupa tersebut adalah Abdun JA, Alvin AA, Bayu S, MG Kirman, Widodo Basuki, Jenny Lee, Rano IK, Rachmad Priyandoko, Sukron S dan Rifqi M.

"Harapan kami ke depan dengan kegiatan ini, khususnya masyarakat Surabaya dan Jawa Timur itu lebih mengembangkan dan membuat karya-karya seni yang bagus. Lalu kita pamerkan untuk dijual supaya masyarakat Jawa Timur sejahtera," ujar Ali Ma'ruf.

Fasilitas dari UPT Taman Budaya Jawa Timur demi pengembangan karya-karya seni rupa tiga dimensi ke depan diharapkan terus berkelanjutan.

Kurator seni rupa Agus "Koecink" Sukamto menandaskan untuk karya 'toys' sebelumnya belum pernah dipamerkan di galeri seni.

"Toys dari dulu cuma ada di Mal. Sekarang kita coba angkat dipamerkan di galeri seni, karena sebenarnya karya toys punya karakternya sendiri. Dengan dipamerkan di galeri seni seperti ini akan lebih berkembang nilainya," katanya.

Lebih lanjut Agus Koecink menyarankan digelar pameran yang lebih besar lagi bagi karya-karya seni tiga dimensi.

"Juga perlu digelar pameran seni yang lebih fokus untuk toys, keramik dan patung yang tidak ditampilkan secara bersama-sama atau dipamerkan sendiri-sendiri," tuturnya.

Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024