Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar kegiatan Bincang Sejarah dan Pertunjukan Seni dalam Peringatan Peristiwa Sejarah Keistimewaan DIY sebagai upaya memberikan edukasi pada masyarakat tentang sejarah dan budaya Mataram Islam.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sejarah dan budaya Mataram Islam melalui bincang sejarah," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Yanatun Yunadiana pada kegiatan Peringatan Peristiwa Sejarah Keistimewaan DIY di Gerbang Pleret Bantul, Kamis.

Kegiatan yang digelar di Gerbang Pleret, sebuah lokasi bersejarah dalam kisah Mataram Islam itu mengusung tema "Andakara Kerta Raharja", yang bermakna sebagai harapan luhur yang diibaratkan seperti matahari yang menyinari setiap manusia dan mengarahkan menuju kemakmuran serta kesejahteraan.

Dengan tema tersebut diharapkan bisa menggambarkan semangat keistimewaan dan memotivasi masyarakat untuk terus melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

Melalui diskusi sejarah itu juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai kepahlawanan dan budaya lokal. Selain itu, pertunjukan seni merupakan bagian dari usaha untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kebudayaan.

"Peringatan Peristiwa Sejarah Keistimewaan DIY diharapkan dapat tercipta ruang untuk edukasi sejarah dan budaya, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, serta membawa manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat," katanya.

Pihaknya juga berharap, Peringatan Peristiwa Sejarah Keistimewaan DIY juga dapat menjadi momentum penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah Mataram Islam. Karena itu, berkesenian dan kebudayaan di Bantul akan selalu ditingkatkan.

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengatakan, adanya Undang-Undang Keistimewaan DIY memberikan banyak kebermanfaatan yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

"Kita di Bantul yang menjadi bagian dari DIY merasa aman, merasa nyaman terlindungi. Kami juga berterima kasih kepada Panidradya Kaistimewaan, karena kita mendapat fasilitas dalam pengembangan dan pemeliharaan kebudayaan," kata Wabup.

Baca juga: Menyingkap jejak kebudayaan Mataram Islam

Baca juga: Museum NTB gelar pameran temporer kerajaan Mataram Islam


Pewarta: Hery Sidik
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024