Jakarta (ANTARA) - Lagu "Roman Picisan" oleh Dewa 19 merupakan karya musik yang dirilis pada 2000 dan diciptakan oleh pentolan grup musik asal Jawa Timur itu, Ahmad Dhani.

"Roman Picisan" mengisi album kelima Dewa 19 "Bintang Lima", sebuah album penting dalam perjalanan band tersebut karena pergantian vokalis dari Ari Lasso kepada Once Mekel dan penabuh drum Wong Aksan menjadi Tyo Nugros.

Pada sebuah wawancara dengan penyanyi jebolan kontes pencarian bakat Rising Star Indonesia Hanin Dhiya pada 2021, Ahmad Dhani mengarang lagu tersebut setelah terinspirasi dari novel "Roman Picisan", yang pernah dia baca semasa sekolah. Setelah mendapatkan judul lagu, Dhani pun membuat lirik lagu tentang kisah percintaan "murahan" dengan bahasa sastrawi.

Salah satu alasan dia tak ingin membuat lirik yang biasa saja adalah lagu tersebut sudah dirancang untuk memperkenalkan vokalis baru Dewa 19.

Dilansir dari sebuah wawancara pada 2021 di kanal Youtube Hanin Dhiya yang diakses di Jakarta, Kamis, Ahmad Dhani mengarang lirik lagu itu pada 1997, setelah menetapkan judulnya yaitu "Roman Picisan".

Lagu "Roman Picisan" juga dinikmati generasi berikutnya, tercatat grup musik Dewi Dewi dan Hanin Dhiya pernah menyanyikan lagu tersebut.

Lirik lagu Dewi 19 "Roman Picisan"

Tatap matamu bagai busur panah

Yang kau lepaskan ke jantung hatiku

Meski kau simpan cintamu masih

Tetap nafasmu wangi hiasi suasana

Saat kukecup manis bibirmu

Cintaku tak harus, miliki dirimu

Meski perih mengiris

Iris segala janji

Aku berdansa diujung gelisah

Di iringi syahdu lembut lakumu

Kau sebar benih anggun jiwamu

Namun kau tiada

Menuai buah cintaku

Yang ada hanya sekuntum rindu

Cintaku tak harus,

Miliki dirimu

Meski perih mengiris

Iris segala janji

Malam-malamku bagai malam seribu bintang

Yang terbentang di angkasa bila kau disini

'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi

Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati

Malam-malamku bagai malam seribu bintang

Yang terbentang di angkasa bila kau disini

'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi

Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati

Malam-malamku bagai malam seribu bintang

Yang terbentang di angkasa bila kau disini

'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi

Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati

Cintaku tak harus, miliki dirimu

Meski perih mengiris

Iris segala janji

Cintaku tak harus, miliki dirimu

Meski perih mengiris

Iris segala janji

Sya-lala-lala-la

Sya-lala-lala-la

Sya-lala-lala-la

Sya-lala-lala-la

Sya-lala-lala-la

Sya-lala-lala-la

Sya-lala-lala-la

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024