Mereka dapat melihatnya (biodiversitas) sebagai manfaat ekonomi jangka panjang daripada akumulasi kekayaan ekonomi jangka pendek
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memastikan bahwa industri tambang tanah air tetap berkomitmen menjaga biodiversitas atau keanekaragaman hayati di tengah upaya peningkatan produktivitas dan investasi.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa pemerintah akan mengawasi sekaligus mengevaluasi perusahaan tambang guna menciptakan model pertambangan yang seimbang antara keuntungan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

"Sebenarnya, jika benar-benar dipikirkan dengan pendekatan pragmatis dan jika perusahaan pertambangan memiliki pandangan yang lebih luas, maka mereka dapat melihatnya (biodiversitas) sebagai manfaat ekonomi jangka panjang daripada akumulasi kekayaan ekonomi jangka pendek," katanya saat sesi tematik Indonesia International Sustainibility Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis.

Kartika atau yang akrab disapa Tiko menyatakan bahwa banyak perusahaan tambang di Indonesia saat ini telah menerapkan langkah-langkah inovatif untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

Ia memberikan contoh kegiatan pertambangan PT Vale Indonesia (Vale Indonesia) di Sorowako, Sulawesi Selatan, yang tak hanya menjaga flora dan fauna endemik asli seperti Anoa, tetapi perusahaan tersebut memiliki rancangan untuk membangun dome khusus untuk kupu-kupu.

"Mereka melestarikan keanekaragaman hayati semua tanaman dan bahkan mereka berencana untuk memiliki dome khusus untuk kupu-kupu dan mereka benar-benar melestarikan Anoa, mereklamasi pinus," ujarnya. Dalam pemaparannya, Tiko menyoroti pentingnya pandangan jangka panjang dalam industri pertambangan.

Perusahaan tambang harus melihat upaya pelestarian sebagai investasi yang akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang, bukan sekadar mencari keuntungan dalam waktu singkat.

Selain itu, pemerintah juga harus memastikan adanya regulasi yang mendukung pendekatan ini, termasuk melalui struktur pajak dan royalti yang memungkinkan perusahaan tetap menghasilkan pendapatan sambil menjaga lingkungan.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa tantangan terbesar adalah menyusun kontrak yang mencakup semua isu lingkungan dan sosial yang kompleks.

Oleh karena itu, Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bakal terus memastikan bahwa lisensi pertambangan memperhitungkan semua aspek ini demi menjaga keberlanjutan industri tambang Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Director of the Project on Critical Minerals Security Center for Strategic and International Studies Gracelin Baskaran menjelaskan dengan model yang tepat dan komitmen jangka panjang, sektor tambang Indonesia bisa tetap kompetitif secara ekonomi sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, perusahaan tambang yang bertanggung jawab selalu memiliki rencana yang matang untuk melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati di area yang mereka kelola.

"Perusahaan pertambangan yang baik selalu memiliki rencana keanekaragaman hayati yang baik," ujarnya.

Baca juga: Luhut: Kerja sama RI-Singapura di bidang energi terjalin sangat baik
Baca juga: Wapres ajak delegasi ISF ciptakan pembangunan berkelanjutan-inklusif
Baca juga: Pertamina Geothermal siap pimpin optimalisasi potensi panas bumi

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024