Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang pesat menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama yang sangat penting untuk mendatangkan wisatawan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama para mitra melakukan misi penjualan ke Tiongkok untuk kedua kalinya pada 2024.

Misi penjualan dilaksanakan di dua kota yakni Shenzhen dan Guangzhou dengan menggandeng China Southern Airlines sebagai official airlines partner untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok ke Indonesia.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan misi penjualan dilaksanakan di Shenzen pada 2 September 2024 dan Guangzhou pada 4 September 2024 setelah misi serupa di Beijing dan Shanghai pada Juni 2024.

"Misi penjualan kali ini diharapkan dapat membuahkan hasil yang gemilang diikuti dengan meningkatnya jumlah kedatangan wisatawan asal Tiongkok dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata favorit wisman global," katanya.

Sandiaga menuturkan pihaknya menargetkan sejumlah 1-1,5 juta kunjungan wisman Tiongkok dan 14,3 juta kunjungan wisman dari seluruh dunia pada 2024.

Sampai saat ini, pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang pesat menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama yang sangat penting untuk mendatangkan wisatawan.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari-Juli 2024, kedatangan wisman Tiongkok ke Indonesia mencapai 695.301 kunjungan. Pada 2023, Tiongkok menempati posisi keempat penyumbang kunjungan wisman yakni sebesar 787.024 orang.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menambahkan berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata lama tinggal (length of stay) wisman Tiongkok di Indonesia berkisar antara 8-10,71 hari.

Adanya misi penjualan diharapkan menjadi stimulus tidak hanya bagi wisatawan agar berkunjung ke Indonesia.

Berdasarkan data Amadeus, lanjut dia, per Mei 2024 terdapat penerbangan langsung dari 14 kota asal Tiongkok seperti Beijing, Shanghai, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou, Wuhan, Wenzhou, Shenzhen, Nanjing, dan Hangzhou ke Bali, Jakarta, Manado, dan Batam dengan total kapasitas kursi lebih dari 1,2 juta kursi yang dioperasikan oleh 13 maskapai.

Dalam kesempatan misi penjualan tersebut, lanjut Made, pihaknya juga mempromosikan destinasi "Bali and Beyond" dan lima DPSP serta menawarkan kesempatan bisnis melalui table top meeting B2B antara penjual Indonesia dengan pembeli Tiongkok secara langsung.

Baca juga: Menparekraf jajaki kerja sama pariwisata dengan korporasi di Shanghai
Baca juga: Kemenparekraf menargetkan kunjungan 1 juta wisman Tiongkok 2024
Baca juga: Sandiaga tarik wisatawan China melalui pemasaran digital tertarget

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024