Naquba (ANTARA News) - Para perwira militer Lebanon dan Israel, Selasa melakukan pertemuan dengan pasukan perdamaian PBB di Lebanon selatan untuk memastikan rencana penarikan tentara terakhir Israel dari wilayah itu. Pertemuan itu diselenggarakan di Naqura di perbatasan antara dua negara itu, kata seorang koresponden AFP di lokasi itu. Seorang pejabat senior Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), Senin mengatakan pasukan Israel masih menduduki 10 posisi di selatan negara itu, enam minggu setelah gencatan senjata dalam perang Hizbullah-Israel. Mereka tetap di zona-zona yang membentang dari Yarin di sektor timur sampai Kfarkila di tengah, kata Mayor Philippe Lebrat dari Perancis, asisten militer pada komandan UNIFIL. Lebrat mengatakan posisi-posisi Israel adalah antara satu dan tiga kilometer di dalam perbatasan itu, tanpa memberikan jumlah pasukan yang masih tinggal. Penarikan mereka "harus selesai akhir pekan ini", katanya, setelah israel menunda penarikan semula seharusnya dilakukan Jumat lalu. Sejak akhir perang sebulan itu, UNIFIL memiliki 5.000 tentara dan pasukan Lebanon telah digelar di daerah perbatasan itu untuk pertama kali dalam hampir empat dasawarsa. "Kedua pihak (Israel dan Lebanon) terlambat. Tapi proses penarikan tidak berhenti. Tidak ada hambatan," kata Lebrat. Tentara Lebanon "belum berada dalam posisi" untuk mengambil alih daerah-daerah yang diduduki para pejuang Hizbullah kendatipun Israel "memberikan waktu kepadanya untuk mengkonsolidasikan pertahanannya," tambahnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006