Pendidikan antikorupsi membantu membiasakan perilaku positif sejak dini.
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pendidikan antikorupsi kepada pelajar SMAN 55 Jakarta sekaligus menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam pembelajaran di sekolah.

"Pendidikan karakter harus menjadi bagian dari pembelajaran, termasuk pendidikan antikorupsi, untuk membentuk generasi yang bermoral dan berintegritas," kata Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Nawawi juga menjelaskan bahwa pendidikan antikorupsi merupakan langkah awal dalam pemberantasan korupsi sebelum tindakan pencegahan dan penindakan.

Menurut dia, pendidikan ini bisa menjadi solusi untuk membangun karakter siswa yang kuat dalam melawan korupsi sejak dini.

"Pendidikan antikorupsi membantu membiasakan perilaku positif sejak dini dan mendukung pembentukan karakter siswa yang berintegritas. Guru sebagai pendidik juga harus berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai ini," ujarnya

Melalui kegiatan seperti ini, Nawawi berharap pendidikan antikorupsi dapat terus diterapkan di sekolah-sekolah sehingga siswa punya kesadaran yang lebih tinggi terhadap bahaya korupsi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 55 Jakarta Wahyu Kresnadi mengapresiasi pertemuan ini.

Wahyu menyatakan bahwa pendidikan antikorupsi sudah menjadi bagian dari program sekolah mereka.

"Kami telah mengalokasikan waktu khusus untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi dalam pembelajaran, dan ini sangat membantu meningkatkan integritas di sekolah kami," ujar Wahyu.

Dengan kerja sama ini, dia berharap SMAN 55 Jakarta dapat menjadi pionir dalam gerakan antikorupsi di lingkungan pendidikan, serta menginspirasi sekolah lain untuk mengikuti jejak yang sama.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024