Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan, festival dan lomba permainan tradisional merupakan sebuah sarana edukasi yang efektif serta wujud nyata pemajuan dan pelestarian kebudayaan nasional.

Festival permainan tradisional yang digelar pada 4-5 September 2024 di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Balikpapan, Kalimantan Timur merupakan awal dari rangkaian Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN).

“Ini merupakan awal yang sangat bagus dalam penyelenggaraan FHBN 2024 dengan tema ‘Merajut Persatuan dalam Keberagaman’. Tema tersebut mengusung semangat untuk menciptakan keselarasan, persatuan, dan penghargaan berbagai budaya yang ada dalam suatu masyarakat yang beragam,” kata Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK Andre Notohamijoyo di Jakarta, Kamis.

Festival permainan tradisional, menurut Andre, dapat memperkuat kepedulian dan kecintaan terhadap keanekaragaman budaya di tanah air, khususnya permainan tradisional.

Di sisi lain, ujar dia, lomba permainan tradisional juga memperkuat nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya seperti sportivitas, kepercayaan diri, kepribadian yang tangguh, dan nilai lainnya yang selaras dengan nilai-nilai Revolusi Mental.

Adapun festival permainan tradisional didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimtara). Penyelenggaraan lomba permainan seperti egrang, bakiak, gasing, dan lari balok tradisional melibatkan anak-anak sekolah dasar di Kota Balikpapan.

Kepala BPK XIV Kaltimtara Lestari mengatakan, lomba tersebut memiliki tujuan utama untuk menghidupkan kembali tradisi budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. Pengenalan permainan tradisional, ujar Lestari, dilakukan untuk menanamkan kebanggaan terhadap warisan budaya kepada generasi muda.

FHBN tahun ini diselenggarakan pada 5-7 September 2024 bertempat di Lapangan Kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU). FHBN 2024 diselenggarakan seiring dengan tahun pertama pemindahan Ibukota RI ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim yang akan menjadi muara pertemuan berbagai budaya.

Baca juga: Kemenko PMK kejar perencanaan FHBN guna majukan budaya di kawasan IKN

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim: Pembangunan fisik dan rohani harus diseimbangkan


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024