Medan (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat meresmikan pemancangan tiang pertama (ground breaking) Integrated Blast Furnace Joint Venture antara PT. Gunung Gahapi Sakti dan Nanjing Iron and Steel Company dalam kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara.
"Atas nama pemerintah Indonesia saya menitipkan investasi industri ini agar bisa berkembang dari Sumatera Utara yang semoga bisa menjadi pusat sentra industri strategis Indonesia karena punya potensi besar," ujar Hidayat saat memberikan sambutan di Medan, Jumat.
Perusahaan besi baja PT. Gunung Gahapi Sakti (GGS) dan Nanjing Iron and Steel Company LTD. Nisco dari China bekerjasama dalam perusahaan patungan (joint venture) besi baja PT. Gahapi Nisco Indonesia dengan investasi sebesar 200 juta AS, yakni 100 juta dolar AS pada tahap satu (tahun 2015) ditambah 100 juta dolar AS pada tahap dua (tahun 2016).
Kerja sama di atas lahan seluas 40 hektar yang bertujuan mengolah besi baja menjadi wire rod (high carbon dan cold heading) dan bar itu memiliki kapasitas produksi hingga 500.000 ton per tahun untuk tahap satu (2015) dan ditambah dan 500.000 ton lagi pada tahun berikutnya di tahap dua.
MS Hidayat menilai langkah Gahapi dan Nanjing Iron Steel Company dalam menanamkan investasi di industri baja dengan memproduksi wire rod dan steel bar sebagai keputusan bijaksana.
Produk tersebut merupakan bahan baku dari baja beton prategang, tali kawat baja, cable stayed, steel cord, nut and bolt, paku serta berbagai produk kawat yang masih belum tercukupi oleh produksi dalam negeri.
"Hasil suplainya dapat dipakai untuk domestik, terutama kebutuhan otomotif yang sekarang masih impor," kata Hidayat usai menekan sirene sebagai simbol dimulainya konstruksi pabrik besi baja tersebut.
Ia berharap berdirinya perusahaan joint venture ini dapat mensubstitusi importasi wire rod sekaligus dapat memperbaiki mutu wire rod dalam negeri seperti wire rod high carbon dan alloy steel yang belum dapat dipenuhi. Joint venture yang mulai beroperasi pada 2015 ini menyerap tenaga kerja sebanyak 1.200 orang di tahap satu, termasuk 800 diantaranya adalah karyawan GGS, dan tambahan 800 orang di tahap kedua.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014