menurunkan angka pengulangan tindak pidana
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 25 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, mendapatkan pelatihan membatik selama lima hari pada 3 - 7 September 2024.
Kepala Lapas Kelas I Cipinang Enget Prayer Manik mengatakan pelatihan membatik itu merupakan kolaborasi antara Lapas Cipinang, Yayasan Batik Indonesia dan Kementerian Perindustrian.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat struktur industri nasional dengan menciptakan wirausaha baru dan meningkatkan daya saing industri kecil, menengah (IKM)," kata Enget di sela-sela Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha Baru Industri Kecil dan Menengah (IKM) Batik di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Kamis.
Menurut dia, meski para narapidana tidak memiliki pengalaman membatik, namun para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti agenda itu.
Bahkan, mereka sudah menunjukkan hasil karyanya yang dalam waktu dekat akan dipamerkan saat peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2024.
Baca juga: PERPINA gelar Anugerah Batik untuk kenalkan budaya Indonesia ke anak
Enget berharap kemampuan batik yang diberikan kepada warga binaan itu dapat bermanfaat dan setelah selesai menjalani masa tahanan dapat membuka usaha membatik.
"Ini juga sebagai salah satu perwujudan tiga pilar utama di dalam membangun narapidana menjadi manusia yang mandiri. Ketiga pilar tersebut adalah masyarakat, petugas pemasyarakatan dan narapidana," kata dia.
Sementara terkait pemasaran, Lapas Cipinang akan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta.
Dirjen IKM dan Aneka Kemenperin Reni Yanita mengatakan pihaknya akan membantu memasarkan hasil karya batik dari warga binaan tersebut.
Menurut dia, IKM berperan strategis dalam perekonomian nasional dan menyerap 65,55 persen tenaga kerja industri dan membuka peluang usaha luas dengan sumber daya yang minimal.
Baca juga: Padukan indahnya batik & gitar, Batiksoul Gallery Jakarta resmi dibuka
"Sehingga, dengan pembekalan kepada warga binaan dengan pelatihan ini, kami berharap akan membuka peluang kerja dan usaha yang lebih luas di masyarakat apabila bebas nanti," ujar Reni.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham Supriyanto mengapresiasi Kementerian Perindustrian dan Yayasan Batik Indonesia atas kolaborasi itu.
Dia pun berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi para warga binaan untuk mendapatkan keterampilan yang berguna setelah mereka bebas, serta berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup mereka.
Program ini juga diharapkan dapat diduplikasi di berbagai Lapas seluruh Indonesia sebagai salah satu bentuk pembinaan yang berkelanjutan dan berfokus pada kemandirian.
"Harapannya, kegiatan seperti ini tidak hanya membantu mencetak wirausaha baru, tetapi juga berperan dalam menurunkan angka pengulangan tindak pidana melalui penguatan ekonomi para warga binaan," kata Supriyanto.
Baca juga: Masuk Museum Batik Indonesia gratis
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024