Canberra (ANTARA News) - Pangeran William dan istrinya Kate bersama anaknya Pangeran Goerge yang masih berumur sembilan bulan, mengakhiri turnya ke Australia dan Selandia Baru setelah Jumat ini menghadiri Hari ANZAC Day yang diperingati Australia dan Selandia Baru untuk menghormati serdadu di masa lalu dan sekarang.
Pada 25 April 1915 Korps Tentara Australia dan Selandia Baru (ANZAC) mendarat di Gallipoli, Turki, dan menjadi simbol keberanian serta kebersamaan kedua negara.
"Di masa silam lalu, kami bertempur demi menghormati Inggris sebagai negara ibu namun kami masih berkeluarga. Kehadiran Anda, Tuan, mengingatkan kami kepada semua kebersamaan kami itu. Ini adalah tali pengikut. Jangan sampai kita lupa," kata Perdana Menteri Tony Abbott yang adalah pendukung monarki.
Tiga FA-18 Hornet terbang di atas pasangan Kerajaan Inggris itu yang menaburkan bunga di taman makam pahlawan tak dikenal.
Kate, yang mempesona banyak orang karena pilihan busananya, kali ini mengenakan gaun mantel abu-abu, bertopi dan bros bunga-bunga yang dihadiahkan istri penerima bintang Australian Victorian Cross, Ben Roberts-Smith.
Kunjungan Duke dan Duchess of Cambridge yang diawali di Wellington 7 April lalu berakhir di Canberra di mana keluarga kerajaan ini memasuki sebuah pesawat Angkatan Udara Australia untuk perjalanan singkat ke Sydney di mana mereka melanjutkan penerbangan ke Inggris.
Pangeran George disenangi publik ketika mengunjungi Kebun Binatang Taronga di Sidney dan saat bercengkerama dengan anak-anak lain di Selandia Baru.
Dia kembali berada di pangkuan ibundanya dengan disaksikan para pengunjung bandara. "Saya berharap melihat lagi mereka," kata seorang warga bernama Nicolette Ellis seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014