Banda Aceh (ANTARA) - Lifter Jambi, Juliana Klarisa, sukses menyumbang medali emas pertama untuk kontingennya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024, setelah menjadi yang terbaik pada pertandingan angkat besi kelas 55 kilogram putri di GOR Seramoe, Banda Aceh, Kamis.

Juliana total mencatatkan angkatan seberat 190 kilogram, yang merupakan rekor baru di kelasnya, melampaui rekor sebelumnya 187 kilogram. Total angkatan itu didapat dari torehan 82 kilogram pada angkatan snatch dan 102 kilogram pada clean and jerk.

Medali perak jatuh ke tangan lifter Jawa Barat, Windy Cantika Aisah, dengan total angkatan 179 kilogram. Windy, yang juga merupakan lifter nasional, mengangkat beban seberat 81 kilogram pada snatch dan 98 kilogram pada clean and jerk.

Windy sempat berusaha untuk menandingi catatan Juliana dengan menempatkan beban seberat 102 kilogram dan 104 kilogram pada clean and jerk. Namun ia gagal mengangkat beban-beban tersebut pada kedua kesempatan terakhir.

Sedangkan medali perunggu jatuh ke tangan lifter Sumatera Utara, Yolanda Putri, dengan torehan total 178 kilogram. Yolanda memiliki catatan angkatan snatch terbaik pada 83 kilogram, dan 93 kilogram pada clean and jerk.

Lifter Papua Basilia Bamerop Ninggan sempat memberi perlawanan terhadap Yolanda pada jalannya pertandingan dan membuka peluang untuk naik ke podium. Namun ia gagal mengangkat beban seberat 99 kilogram pada percobaan terakhir clean and jerk-nya.
 
Dominasi Juliana terasa sejak awal. Ia selalu berhasil dalam ketiga angkatan snatchnya, yakni 76 kilogram, 79 kilogram, dan 82 kilogram. Sedangkan pada angkatan clean and jerk, Juliana mampu mengangkat beban pada dua percobaan awalnya, yakni 98 kilogram dan 102 kilogram. Namun, saat mencoba memecahkan rekor PON dengan mengangkat 108 kilogram, ia gagal.

Selain Juliana, Windy, Yolanda, dan Basilia, cabang angkat besi kelas 55 kilogram putri diikuti oleh total tujuh peserta. Ketiga peserta sisanya adalah Sherin Alvionita Putri asal Kalimantan Timur, Indah Resideria asal Aceh, dan Karunia Sasta dari Kalimantan Barat.

Baca juga: Angkat besi-Eko Yuli masih digdaya pada kelas 67 kilogram putra

Baca juga: Angkat besi-Luluk mampu raih emas meski terkendala program latihan

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024