Beijing (ANTARA) - China akan memberikan dukungan finansial ke negara-negara Afrika hingga 360 miliar yuan (sekitar Rp780 triliun), yang lebih dari setengahnya berbentuk pinjaman untuk tiga tahun ke depan.

Presiden China Xi Jinping, Kamis, mengatakan dukungan itu terdiri atas 210 miliar yuan (sekitar Rp456 triliun) dalam bentuk pinjaman serta 80 miliar yuan (sekitar Rp173 triliun) dalam bentuk berbagai bantuan.

Sisanya, 70 miliar yuan (sekitar Rp152 triliun), akan berbentuk investasi di Afrika oleh perusahaan-perusahaan China, kata Xi saat membuka KTT FOCAC 2024 di Beijing, China, pada Kamis.

KTT FOCAC 2024 berlangsung pada 4-6 September 2024 di Beijing.

FOCAC (Forum on China-Africa Cooperation) adalah forum kerja sama resmi antara China, 53 negara di benua Afrika (kecuali Eswatini), dan Komisi Uni Afrika yang terbentuk pertama kali pada 2000 dan mengadakan KTT setiap tiga tahun.

Selain itu, kata Xi, China akan mendorong dan mendukung Afrika dalam menerbitkan 'obligasi panda' di China untuk meningkatkan kerja sama yang berorientasi pada hasil di semua bidang.

Obligasi panda yang ia maksud adalah surat berharga negara (SBN) dalam denominasi mata uang China, renmimbi (yuan).

Dalam tiga tahun ke depan, kata Presiden Xi,  China akan bekerja sama dengan Afrika untuk melaksanakan 10 aksi kemitraan dengan negara-negara Afrika untuk melakukan modernisasi "Global South".

"China dan Afrika mencakup sepertiga dari populasi dunia. Tanpa modernisasi China dan Afrika tidak akan ada modernisasi global," kata Xi. 

"Mari kita kumpulkan lebih dari 2,8 miliar masyarakat China dan Afrika menjadi kekuatan yang kuat di jalan bersama menuju modernisasi," ujarnya.

Dalam pembukaan KTT, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga menyampaikan sambutan.

Guterres mengatakan masalah di dunia saat ini sudah sangat banyak seperti konflik di Gaza, Ukraina, Sudan, pemanasan global hingga negara-negara Afrika yang sulit membangun karena terlilit utang.

"Masalah-masalah di negara-negara tersebut membuat masyarakatnya sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok, dan hal ini berlangsung dalam waktu lama," kata Guterres.

"Kami juga sudah mengajukan reformasi mendalam di organisasi internasional namun hal ini masih jauh dari tercapai," katanya menambahkan.

Menurut Guterres, China dengan menyediakan likuiditas bagi negara kurang berkembang, termasuk di Afrika,  memberikan kesempatan bagi Afrika untuk membangun sambil mencari solusi jangka menengah dan jangka panjang.

"Karena sistem saat ini memang lebih menguntungkan negara maju sehingga kerja sama Selatan-Selatan sangat dibutuhkan untuk memberikan akses pembangunan," ujarnya. 
 
"Pengalaman luar biasa China dalam mengentaskan kemiskinan dapat sangat membantu bila China berbagi dalam keahlian termasuk untuk bidang keamanan pangan, konektivitas digital hingga teknologi keuangan," kata Sekjen PBB. 

Kemitraan tersebut, kata Gutteres, juga dapat membantu mendorong reformasi institusi keuangan global yang seharusnya tidak hanya mencerminkan kepentingan para pemenang Perang Dunia II.

Pemerintah China menyebutkan bahwa, sejak FOCAC berdiri pada 2000, perusahaan-perusahaan China telah membantu negara-negara Afrika mengembangkan lebih dari 10.000 km rel kereta api, 100.000 km jalan raya, 1.000 jembatan, dan hampir 100 pelabuhan.

Selain itu, teknologi di bidang pertanian dari China disebut berhasil meningkatkan hasil panen lokal rata-rata 30-60 persen.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan China pada Desember 2021-Juli 2024, impor China dari Afrika mencapai 305,9 miliar dolar AS. China juga sudah menjadi mitra dagang utama Afrika selama 15 tahun berturut-turut.

KTT FOCAC 2024 dihadiri antara lain oleh Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye, Presiden Mauritania Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani sekaligus Ketua Uni Afrika (AU), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Presiden Kongo Felix Tshisekedi. 

Selain itu, ada Presiden Nigeria Bola Tinubu, Presiden Tanzania Samia Suluhu, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, serta sejumlah pemimpin negara lainnya.

Baca juga: China akan beri hibah militer senilai Rp2,1 triliun ke Afrika

Baca juga: China sebut akan berlakukan tarif nol persen untuk 33 negara Afrika


 

Lima bayi gajah Afrika lahir di Qingyuan, China

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024