Profil singkat Danny Pomanto, cagub Sulawesi Selatan di Pilkada 2024

Jakarta (ANTARA) - Mohammad Ramdhan Pomanto atau yang lebih akrab disapa dengan Danny Pomanto resmi mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama calon wakil gubernur Azhar Arsyad untuk Pilkada 2024.

Berikut adalah profil singkat dari Danny Pomanto Cagub Sulsel 2024.

Danny Pomanto merupakan lulusan Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin tahun 1989 dan mendapatkan gelar Insinyur (Ir) .

Ia juga menjadi tenaga pengajar di jurusan yang sebelumnya diampu olehnya di universitas Hasanuddin. Bakatnya di bidang arsitektur tidak hanya diakui di sektor nasional tetapi juga internasional.

Dengan bakatnya di bidang arsitektur Danny memulai karirnya sebagai arsitek dan konsultan tata kota. Karyanya saat ini sudah tersebar di 71 dengan jumlah lebih dari 600 karya di Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.

Beberapa karya terbaiknya antara lain adalah Kantor Gubernur Provinsi Gorontalo, Masjid Apung Amirul Mukminin di PantaiLosari, Wisma Negara Centre Point of Indonesia (CPI) Makassar.

Danny Pomanto mengawali karier politiknya dengan mencoba maju sebagai Cagub Provinsi Gorontalo pada Pilkada tahun 2011, Namun, ia dan pasangan cawagubnya tidak mendapatkan minimal jumlah suara parpol pengusung saat itu sehingga gagal dalam mencalonkan diri.

Beberapa tahun kemudian, Pria kelahiran 30 Januari 1964 (Usia 60 tahun) ini maju mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Makassar di tahun 2013 bersama dengan Syamsu Rizal yang diusung oleh partai Demokrat dan Partai Bulan Bintang.

Pada pencalonan kali ini ia dan Syamsu Rizal berhasil menduduki posisi Walikota Makassar dengan mengumpulkan suara sebanyak 31,18 persen, atau sejumlah 182.484 suara.

Sukses dengan jabatannya sebagai wali kota, ia kembali menjabat sebagai wali kota periode 2021 hingga saat ini bersama dengan Fatmawati Rusdi sebagai wakilnya.

Saat ini Danny Pomanto dan Azhar Arsyad diusung oleh tiga partai parlemen, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Kebangkitan Bangsa. Dukungan juga datang dari tiga partai nonparlemen, yaitu Partai Buruh, Partai Bulan Bintang, dan Partai Ummat.