Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama tengah mempersiapkan perayaan Hari Santri 2024 pada Oktober mendatang yang dampaknya harus dirasakan seluruh warga pesantren dan masyarakat pada umumnya.

"Hari Santri tahun ini harus dipersiapkan dengan serius. Kegiatan yang dibuat harus dapat dirasakan dampaknya oleh santri. Bukan hanya yang ada di kota, tapi juga santri-santri kita yang ada di pelosok negeri," ujar Staf Khusus Menteri Agama Abdul Rochman dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Pria yang akrab disapa Gus Adung ini, meminta hajatan akbar tahunan ini juga dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas.

Tenaga Ahli Menteri Agama Hasanuddin Ali menyarankan konsep kegiatan Hari Santri 2024 dapat memenuhi beberapa unsur, yaitu ada unsur edukasi, networking, dan entertaining.

"Unsur-unsur ini, edukatif, entertaining, dan networking penting untuk kita perhatikan sehingga selain mengikuti kegiatan hari santri, masyarakat juga mendapatkan asas manfaat yang lebih luas," kata dia.

Baca juga: Majelis Masyayikh: Pesantren tak harus punya sekolah formal

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said menyampaikan persiapan akan terus dilakukan secara intensif sehingga dapat menghasilkan program yang berdampak bagi masyarakat.

"Pada pertemuan kali ini, kami akan mendiskusikan tema Hari Santri 2024, logo dan juga rangkaian acaranya," kata dia.

Hari Santri Nasional diperingati di Indonesia pada 22 Oktober setiap tahun. Peringatan Hari Santri Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

Peringatan Hari Santri Nasional untuk memperingati peran santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga: 15.000 santri Kota Tangerang doakan warga Palestina
Baca juga: Jejak "Markas" Ulama-Santri dalam Pertempuran 10 November 1945
Baca juga: Santri Innofest jadi pamungkas Hari Santri Nasional

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024