Ini diwujudkan dengan dimulai dari keluarga yang terbebas dari ancaman stunting dengan terus melaksanakan intervensi spesifik, intervensi sensitif dan perubahan perilaku
Sampit (ANTARA) -
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menegaskan pemerintah saat ini tengah bekerja keras menyiapkan keluarga Indonesia berkualitas dan memiliki daya saing.
 
"Ini diwujudkan dengan dimulai dari keluarga yang terbebas dari ancaman stunting dengan terus melaksanakan intervensi spesifik, intervensi sensitif dan perubahan perilaku,” katanya di Sampit, Kamis.
 
Stunting atau tengkes merupakan ancaman utama bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia, juga ancaman serius terhadap kemampuan daya saing pemerintah daerah dalam mewujudkan SDM unggul dan berdaya saing.
 
"Maka permasalahan ini harus dihadapi, ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak," jelasnya.
 
Dia mengatakan stunting memerlukan penanganan secara cepat, tepat dan menyeluruh karena dampak yang ditimbulkan sangat merugikan, bukan hanya pada anak itu sendiri namun juga berdampak pada keluarga serta bagi kelangsungan pembangunan daerah di masa mendatang.
 
Bagi Pemprov Kalteng, upaya percepatan penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas pembangunan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengelolaan sumber daya manusia.

Baca juga: Cegah stunting, ibu hamil kurang energi kronis perlu perhatian serius
 
Upaya pencegahan, penanggulangan dan percepatan penurunan stunting dengan pola pendekatan keluarga, diharap berjalan terus-menerus, menjadi penopang serta daya ungkit bagi percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan keluarga berkualitas.
 
“Hal ini penting dilakukan, mengingat penanganan stunting saat ini masih menjadi persoalan serius bagi pemerintah di seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
 
Hal itu dia sampaikan dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 menjadi momentum tepat untuk kembali menguatkan peran keluarga dalam pembangunan daerah.
 
Sugianto pun mengajak semua pihak menjadikan momentum Harganas ini untuk kembali menguatkan peran keluarga dalam pembangunan daerah, serta menggalang dukungan dan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung percepatan penurunan stunting.
 
Sementara itu berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting Kalimantan Tengah mengalami penurunan sebesar 3,4 persen, dari sebelumnya 26,9 persen pada 2022 kini menjadi 23,5 persen pada 2023.

Baca juga: Pontianak optimis turunkan stunting sampai 14 persen
Baca juga: Pemerintah beri penghargaan 15 desa terbaik dalam penurunan stunting

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024