"China akan secara sukarela dan secara unilateral membuka pasarnya lebih lebar. Kami telah memutuskan untuk memberikan semua negara kategori paling tertinggal (least developed countries atau LDCs) yang memiliki hubungan diplomatik dengan China, termasuk 33 negara di Afrika, perlakuan tarif nol untuk 100 persen pos tarif," kata Presiden China Xi Jinping saat menyampaikan pidato pembuka dalam Konferensi Tingkat Tinggi (FOCAC) 2024 di Beijing, China pada Kamis.
KTT FOCAC 2024 berlangsung pada 4-6 September 2024 di Beijing. FOCAC (Forum on China-Africa Cooperation) adalah forum kerja sama resmi antara China, 53 negara di benua Afrika (kecuali Eswatini) dan Komisi Uni Afrika yang terbentuk pertama kali pada 2000 dan mengadakan KTT di level kepala negara/pemerintahan setiap tiga tahun sekali.
"Hal ini menjadikan China sebagai negara berkembang utama pertama yang mengambil langkah tersebut. Hal ini akan mengubah pasar China yang besar menjadi peluang besar bagi Afrika," tambah Presiden Xi.
China, kata Presiden Xi, akan memperluas akses pasar untuk produk pertanian Afrika, mempererat kerja sama dengan Afrika dalam "e-commerce" dan bidang lainnya serta meluncurkan "program peningkatan kualitas China-Afrika."
"Kami siap untuk mengadakan perjanjian kerangka kerja kemitraan ekonomi untuk pembangunan bersama dengan negara-negara Afrika untuk memberikan jaminan kelembagaan secara jangka panjang, stabil dan dapat diprediksi untuk perdagangan dan investasi antara kedua belah pihak," ungkap Presiden Xi.
Dalam pidato pembukaan tersebut, Presiden Xi menyampaikan 10 aksi kemitraan yang dilakukan China dengan negara-negara Afrika, antara lain kemitraan di rantai industri dengan mendorong mendorong "Pilot Zone" untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Afrika dan meluncurkan "program pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah Afrika."
"Kami akan membangun pusat kerja sama teknologi digital dengan Afrika dan memulai 20 proyek digital untuk bersama-sama mengerjakan revolusi teknologi dan transformasi industri," ungkap Presiden Xi.
Aksi kemitraan lain adalah bidang konektivitas dengan China akan membangun 30 proyek konektivitas infrastruktur di Afrika sejalan dengan program di dalam "Belt and Road Initiative" dan membangun jaringan China-Afrika di darat dan laut.
"Kami siap membantu dalam pengembangan Area Perdagangan Bebas Benua Afrika, dan mempererat kerja sama logistik dan keuangan untuk kepentingan pembangunan lintas-regional di Afrika," kata Presiden Xi.
Inisiatif selanjutnya adalah aksi kemitraan di bidang pembangunan dengan melaksanakan 1.000 proyek "kecil tapi indah" sekaligus mengisi kembali "China-World Bank Group Partnership Facility" untuk meningkatkan pembangunan Afrika.
"Kami mendukung Afrika dalam menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2026 dan Piala Afrika 2027. Kami akan bekerja sama dengan Afrika untuk memberikan lebih banyak hasil pembangunan bagi kedua bangsa," ungkap Presiden Xi.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa yang hadir dalam acara tersebut dan memberikan sambutan mengatakan FOCAC terus menjadi alat diplomasi yang strategis bagi China dan negara-negara Afrika.
"FOCAC menunjukkan hubungan yang penting antara China dengan benua Afrika maupun hubungan bilateral China dengan masing-masing negara Afrika, untuk itu sekali lagi saya sampaikan terima kasih Presiden Xi," kata Presiden Cyril Ramaphosa.
Sebelumnya, pemerintah China mengungkapkan sejak FOCAC berdiri pada 2000, perusahaan-perusahaan China telah membantu negara-negara Afrika untuk membangun atau meningkatkan lebih dari 10.000 km rel kereta api, 100.000 km jalan raya, 1.000 jembatan, dan hampir 100 pelabuhan. Selain itu teknologi di bidang pertanian dari China disebut berhasil meningkatkan hasil panen lokal rata-rata 30-60 persen.
Sedangkan berdasarkan data Kementerian Perdagangan China dari Desember 2021 - Juli 2024, impor China dari Afrika mencapai 305,9 miliar dolar AS. China juga sudah menjadi mitra dagang utama Afrika selama 15 tahun berturut-turut.
Hadir dalam KTT FOCAC 2024 antara lain Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye, Presiden Mauritania Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani sekaligus Ketua Uni Afrika (AU), Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Kongo Felix Tshisekedi, Presiden Nigeria Bola Tinubu, Presiden Tanzania Samia Suluhu, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan pemimpin negara maupun pemerintahan lainnya.
Baca juga: Xi Jinping: hubungan China-Afrika ada di titik terbaik dalam sejarah
Baca juga: China ajak Indonesia sama-sama dukung negara Afrika sebagai mitra
Baca juga: Kerja sama perdagangan China-Afrika pertahankan momentum kuat: Pejabat
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024