Dengan menjamu para delegasi aneka makanan yang spesial seperti Sukun Telur Asin dan Rawon menjadi cara kita mengenalkan kuliner kita ke seluruh dunia
Jakarta (ANTARA) - Ratusan delegasi peserta Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 dari berbagai penjuru dunia akan dimanjakan dengan pengalaman rasa makanan dan visual dalam Gala Dinner yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Kamis malam.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin mengatakan, Monas dipilih sebagai tempat untuk menjamu para tamu karena monumen tersebut merefleksikan nilai-nilai luhur sejarah kebangkitan Indonesia yang menjadi pendorong semangat kolaborasi yang diusung ISF.

Rahmat mengatakan di Jakarta, Kamis, saat ini dunia memerlukan semangat kolaborasi yang lebih nyata untuk mewujudkan berbagai aksi dan inovasi dengan harapan akan terwujud di ISF 2024. Sambil menikmati hidangan, katanya, para tamu dimanjakan dengan atraksi visual di dinding Monas yang menjulang tinggi.

Dia menuturkan, perpaduan teknologi modern dengan bangunan bersejarah menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi 500 tamu VIP yang hadir di acara jamuan makan malam yang dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

Menurutnya, pengalaman rasa akan aneka menu makanan yang tersaji juga menjadi ajang bagi Indonesia melakukan gastrodiplomasi.

“Dengan menjamu para delegasi aneka makanan yang spesial seperti Sukun Telur Asin dan Rawon menjadi cara kita mengenalkan kuliner kita ke seluruh dunia,” dia menambahkan.

Rahmat menambahkan, jamuan makan malam di ISF 2024 dibuka dengan aneka menu di antaranya pembuka yakni, Nusantara Platter yang meliputi sate ayam, sukun telor asin, otak-otak, dan tumis timun jepang.

Hidangan utamanya, kata dia, adalah rawon, yakni daging sapi yang dimasak dengan bumbu kluwak khas Jawa Timur ini menjadi bintang utama malam itu. Menurutnya, warnanya yang hitam pekat menyimpan rahasia rasa yang dalam dan kaya, mewakili kedalaman budaya kuliner Indonesia.

Sebagai hidangan penutup, kata Rahmat, ada Pandan Entremet yang terinspirasi dari Es Teler khas Jawa Barat. Hidangan itu menampilkan krim pandan yang sudah sangat akrab bagi lidah orang Indonesia.

"Perpaduan antara cokelat putih dan pandan menciptakan harmoni manis yang menyegarkan, menutup jamuan dengan sempurna," katanya.

Jamuan makan malam ini bukan hanya tentang makanan. Menurutnya, ini merupakan pernyataan budaya serta sebuah undangan untuk menyelami kekayaan rasa Indonesia.

"Saat para pemimpin dunia berkumpul untuk membahas masa depan dunia, mereka akan diingatkan melalui setiap suapan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang teknologi dan kebijakan, tetapi juga tentang melestarikan warisan budaya dan kuliner yang telah berabad-abad memperkaya peradaban kita," kata Rahmat.

Baca juga: Para duta ISF sebut anak muda perlu serukan kepedulian akan iklim
Baca juga: Vale Indonesia sebut telah reklamasi 67 persen lahan pertambangan

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024