Mata uang rupiah mengalami penguatan selama dua hari terakhir akibat jumlah lowongan pekerjaan di AS yang melemah ke level terendah

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Kamis meningkat akibat jumlah lowongan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) yang melemah pada Juli 2024.

Pada akhir perdagangan Kamis, rupiah ditutup menguat 79 poin atau 0,51 persen menjadi Rp15.401 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.480 per dolar AS.

"Mata uang rupiah mengalami penguatan selama dua hari terakhir akibat jumlah lowongan pekerjaan di AS yang melemah ke level terendah dalam tiga setengah tahun terakhir berdasarkan data terkini untuk bulan Juli kemarin," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Perkembangan data lowongan pekerjaan tersebut menandakan pasar ketenagakerjaan AS cenderung belum menunjukkan pemulihan karena jumlah permintaan terhadap tenaga kerja yang semakin berkurang.

"Hal ini menjadi sentimen positif bagi spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang bertujuan untuk mendorong pasar ketenagakerjaan untuk dapat meningkatkan jumlah pembukaan pekerjaan baru dalam kecepatan yang stabil dan terjadi secara berkelanjutan," ujar Taufan.

Laporan Job Openings and Labour Turnover Survey (JOLTS) yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (4/9) menyatakan bahwa jumlah lowongan pekerjaan untuk Juli 2024 turun sebesar 237.000, yaitu berada di angka 7,673 juta.

Penurunan tersebut cenderung lebih besar dari perkiraan dan menunjukkan level terendah sejak Januari 2021.

Pada saat yang sama, jumlah layoff di AS meningkat sebesar 202.000, yaitu berada di angka 1,762 juta. Peningkatan tersebut menjadi yang terbesar sejak Maret 2023, utamanya akibat adanya kenaikan dalam jumlah layoff di sektor akomodasi dan jasa makanan sebesar 75.000.

Saat ini, pasar ketenagakerjaan menjadi fokus utama dari para investor dan pembuat kebijakan menyusul kenaikan tingkat pengangguran selama empat bulan berturut-turut, terutama pada Juli 2024 yang berada di level tertinggi sejak November 2021, yaitu sebesar 4,3 persen.

Hal tersebut kembali memunculkan kekhawatiran akan adanya resesi di AS sehingga menjadi sentimen positif bagi peningkatan harga rupiah.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menanjak ke level Rp15.410 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.490 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat didukung peningkatan minat lelang obligasi negara
Baca juga: Rupiah naik seiring dengan inflasi Indonesia dalam kisaran sasaran BI

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024