Silaturahmi ini juga merupakan upaya untuk menginventarisasi berbagai kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan bagi mitra deradikalisasi.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa Paguyuban Anti Teror Indonesia (PATI) merupakan wadah untuk membangun wawasan kebangsaan, keagamaan, dan kewirausahaan.

Pasalnya, dalam paguyuban tersebut, Komjen Pol. Rycko menyebutkan terdapat berbagai kegiatan silaturahmi sebagai upaya untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain agar tidak kembali dipengaruhi atau terpengaruh pada ideologi kekerasan.

"Kami baru tahu ternyata ada di antara kawan-kawan mitra deradikalisasi ada yang belum mengetahui paguyuban ini," ucap Rycko dalam acara Silaturahmi Kebangsaan BNPT Bersama Mitra Deradikalisasi se-Jabodetabek di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/9), seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Adapun PATI dibentuk oleh BNPT pada pertengahan Juli 2024 sebagai wadah silaturahmi dan wadah perjuangan para tokoh antiteror Indonesia yang berbadan hukum.

PATI dibentuk lantaran wadah silaturahmi mitra deradikalisasi BNPT berjumlah cukup banyak dan terpencar di berbagai daerah.

BNPT sejak awal menginginkan agar mitra deradikalisasi menjadi agen perubahan sehingga perlu sosialisasi mengenai pembentukan PATI dalam kesempatan tersebut.

Selain menyosialisasikan PATI, dia menuturkan bahwa silaturahmi kebangsaan BNPT juga bertujuan untuk menyosialisasikan yayasan yang berada di bawah binaan BNPT dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Komjen Pol. Rycko mengatakan bahwa keberadaan berbagai yayasan itu bertujuan untuk membangun dan melakukan pemberdayaan di berbagai bidang, baik di bidang wawasan wirausaha, ekonomi, maupun pendidikan.

Tidak hanya melakukan sosialisasi, kegiatan silaturahmi kebangsaan juga bertujuan untuk membangun komunikasi, kebersamaan, kesepahaman, dan melakukan peningkatan pemberdayaan di berbagai bidang antarsesama mitra deradikalisasi.

"Silaturahmi ini juga merupakan upaya untuk menginventarisasi berbagai kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan bagi mitra deradikalisasi, termasuk upaya meningkatkan pendidikan, terutama untuk anak-anak dari para mitra deradikalisasi," ucapnya.

Baca juga: BNPT: Paparan radikalisme perempuan dan anak dimulai dari keluarga
Baca juga: BNPT komitmen ciptakan rasa aman guna dukung akselerasi pembangunan


Pada kesempatan yang sama, salah satu mitra deradikalsasi, Nasir Abbas mengapresiasi langkah BNPT dalam menggelar silaturahmi kebangsaan bersama para mitra deradikalisasi.

Melalui kegiatan yang difasilitasi BNPT tersebut, kata dia, para mitra deradikalisasi yang jarang bertemu dapat saling bertukar pengalaman terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di antara para mitra deradikalisasi.

Ia berharap ke depannya BNPT tetap mendukung dan membantu memberikan solusi atau peluang, khususnya dalam masalah pekerjaan, yang selama ini dihadapi oleh para mitra deradikalsasi.

"Hubungan antara BNPT dan mitra deradikalisai selama ini cukup baik. Kami berharap BNPT bisa lebih sering turun ke bawah mengunjungi atau melihat keadaan dan kehidupan para mantan napi terorisme," kata Nasir.

Silaturahmi Kebangsaan BNPT bersama Mitra Deradikalisasi se-Jabodetabek yang bertajuk Menghargai Perbedaan, Mengukuhkan Persatuan dalam Toleransi digelar pada tanggal 3—5 September 2024 yang diikuti oleh 53 mitra deradikalisasi di Jabodetabek.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024