Seruan aksi BEM PTNU se-Nusantara ini adalah tindakan yang nyata-nyata bentuk intoleransi. Untuk itu PBNU meminta dibatalkan dan jangan membawa-bawa nama NU
Jakarta (ANTARA) -
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) menyebut ada oknum yang mendompleng nama NU untuk mencoreng nilai-nilai persaudaraan dan toleransi di Indonesia.
 
"Seruan aksi BEM PTNU se-Nusantara ini adalah tindakan yang nyata-nyata bentuk intoleransi. Untuk itu PBNU meminta dibatalkan dan jangan membawa-bawa nama NU," ujar Sekjen PBNU Saifullah Yusuf di Jakarta, Kamis.
 
Pernyataan Syaifullah tersebut menanggapi beredarnya pamflet berisi ajakan unjuk rasa yang mengatasnamakan BEM PTNU se-Nusantara. Unjuk rasa tersebut perihal seruan aksi tolak Misa Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Wahyu al Fajri disebut-sebut sebagai koordinator aksi.
 
Menurut Saifullah Yusuf, unjuk rasa yang anti toleransi semacam ini tentu bukan jati diri NU serta bertentangan dengan akhlak NU.

Baca juga: PBNU dukung TV tidak tayangkan azan secara audio saat Misa Paus
 
"Kita menghormati umat lintas agama, jadi jangan bikin gaduh apalagi dengan membawa-bawa nama NU," kata Gus Ipul, sapaannya.
 
Dari penelusuran PBNU, kata dia, kelompok yang mengatasnamakan BEM PTNU se-Nusantara di bawah komando Fajri merupakan organisasi liar tidak jelas pembentukannya dan tidak pernah berkoordinasi dengan Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU) yang menaungi seluruh PTNU se-Indonesia.
 
Ia mengatakan LPTNU juga tidak memiliki hubungan organisasi atau legal formal dengan organisasi tersebut. Karenanya, jika mereka tetap ngotot berunjuk rasa, PBNU minta polisi tidak segan membubarkan mereka.
 
"Apa yang menjadi agenda mereka dengan mengatasnamakan BEM PTNU bukanlah cerminan dari nilai yang dipegang oleh mahasiswa di PTNU yang jelas menjunjung tinggi toleransi," kata Gus Ipul.

Baca juga: Sekjen PBNU: Polri dan santri NU selalu bersinergi
 
Dihubungi terpisah, Presidium Nasional BEM PTNU Achmad Baha’ur Rifqi mengatakan pihaknya tidak pernah menerbitkan pamflet bernada anti toleransi yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp (WA) tersebut.

Menurutnya, pamflet tersebut datang dari oknum yang tidak bertanggung jawab serta ingin memecah belah umat. "Itu (flyer) bukan dari kita, tapi dari kepengurusan tidak resmi, bahkan tidak diakui oleh PBNU sendiri," kata Rifqi.
 
BEM PTNU, kata dia, senafas dengan nilai-nilai dari PBNU yang selalu mendukung dan menjaga nilai-nilai persaudaraan dan kedamaian antarumat beragama.
 
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak termakan berita bohong dan mengajak untuk sama-sama mendukung upaya pemerintah dalam menjaga perdamaian di muka bumi.
 
"BEM PTNU Se-Nusantara akan selalu mendukung upaya-upaya negara dalam menjaga kedamaian dunia," katanya. 

Baca juga: Gus Salam: Presidium PO-MLB NU buka hotline adukan pelanggaran PBNU

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024