Hingga akhir Agustus 2024, progres pembangunan Light Rail Transit​​​​​​​ (LRT) Jakarta mencapai 26.64 persen
Jakarta (ANTARA) - BUMD Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan LRT Jakarta Fase 1 B Veledrom-Manggarai yang progresnya mencapai 26,6 persen pada akhir Agustus, siap untuk menjalani uji lintasan pada akhir September.

"Hingga akhir Agustus 2024, progres pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta sudah mencapai 26.64 persen dengan deviasi positif," kata Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro, Dian Takdir di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta berupaya mempercepat integrasi antar moda pada Stasiun Manggarai sebagai sentral stasiun dengan memperluas jaringan LRT Jakarta Fase 1A dari Stasiun Kelapa Gading ke Stasiun Velodrome.

"Dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B maka  stasiun LRT Velodrome bisa terhubung langsung dengan Stasiun Manggarai sehingga bisa jadi pendukung sebagai stasiun utama ke depannya," kata dia.

DIan mengatakan pengerjaan proyek LRT Jakarta seperti pemasangan pagar, pemindahan utilitas, dan relokasi pohon, sudah hampir selesai dan hingga saat ini telah dilakukan pemotongan dan relokasi 616 pohon dari target 662 pohon.

Sementara pekerjaan utama seperti pengeboran tiang bor pondasi, penempatan tiang bor pondasi masih terus dipercepat untuk jalur LRT sepanjang 6,4 kilometer tersebut.

"Total terdapat 612 titik tiang bor pondasi (borepile) yang sudah ditempatkan serta 61 titik tapak pondasi (pilecap) yang sudah terpasang," katanya.

Sementara itu, pekerjaan utama lainnya seperti penempatan balok jembatan, baik yang terbuat dari beton maupun baja, plat lantai (slab), serta pengecoran struktur pembatas (parapet) juga sedang berlangsung.

DIan menambahkan balok jembatan merupakan struktur utama pendukung rel kereta. Satu span atau bentang di antara dua tiang kolom penyangga jembatan atau pier, akan terdiri dari dua balok jembatan.

"Kedua balok jembatan akan disambungkan menjadi satu menggunakan balok diafragma. Setelah itu, akan dipasang rel dan sistem sumber listrik penggerak kereta, baik pada viaduk (jembatan) maupun di Stasiun Rawamangun, dengan target untuk siap dilakukan uji lintasan atau test track pada akhir September 2024," katanya.

Dian mengatakan proyek LRT Jakarta Fase 1B dikerjakan dari dua sisi, yakni dari zona Velodrome – Pramuka dan zona Pramuka – Manggarai. Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral.

"Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.

Selain itu Jakpro juga mengoptimalkan teknologi monitoring berupa dasbor yang terhubung dengan model informasi pembangunan atau Building Information Modelling (BIM).

Melalui BIM, lanjutnya Jakpro bisa melakukan monitoring secara menyeluruh terhadap progres pembangunan LRT Jakarta, sehingga dapat menjadi peringatan dini jika terjadi ketidaksesuaian kualitas atau desain. Data yang tersimpan di BIM akan menjadi bank data untuk keseluruhan proyek LRT Jakarta fase 1B.

"Kami optimis penyelesaian pekerjaan LRT Jakarta fase 1B dapat diselesaikan pada kuartal 3 tahun 2026 sesuai dengan rencana yang telah ditargetkan," kata dia.

Adapun pengerjaan konstruksi LRT Jakarta fase 1B Velodrome - Manggarai akan berlangsung selama 36 bulan.

Jalur yang akan dibangun pada fase 1B ini sepanjang 6,4 kilometer dan akan terdapat lima stasiun, yaitu Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.

"Ditargetkan dengan terbangunnya fase 1B ini nantinya akan membawa 80.000 penumpang per hari secara bertahap," kata Dian. 

Baca juga: Progres pembangunan LRT Velodrome-Manggarai capai lebih dari 23 persen
Baca juga: Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B capai tahap pengangkatan balok grider
Baca juga: LRT Jakarta optimis angkut 2,8 ribu penumpang setiap hari pada 2024

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024