Pendiriannya teguh dan jujur serta analisis yang kritis dan tajam
Jakarta (ANTARA) -
Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan Faisal Basri menginspirasi dengan pendiriannya yang teguh dan analisis yang tajam dan kritis.
 
"Bang Faisal Basri, ekonom senior dengan analisis yang tajam dan kritis," kata Esther saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
 
Ia mengenal sosok Faisal ketika kuliah perekonomian Indonesia saat studi Magister Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia dan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
 
"Pendiriannya teguh dan jujur serta analisis yang kritis dan tajam tidak hanya menginspirasi kami, tetapi juga membuka wacana pemikiran publik," ujarnya.
 
Ia juga bertemu dengan Faisal dalam interaksi dan diskusi serta berbagai kegiatan yang dilakukan Indef.
 
"Bagi saya, Bang Faisal Basri bukan hanya founder Indef, tetapi beliau sebagai bapak dan senior yang selalu senantiasa memberikan bimbingan kepada kami yang muda-muda. Seringkali beliau meluangkan waktu datang ke Indef untuk berdiskusi dengan adik-adik yang sedang magang di Indef," tuturnya.
 
Ekonom alumnus Universitas Indonesia (UI) dan juga pendiri Institute for Development of Economics & Finance (Indef), Faisal Basri, meninggal dunia pada Kamis dini hari di Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta.
 
Faisal Basri menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1985) dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988), sebagaimana dikutip dari laman LPEM FEB UI.
 
Keponakan dari mendiang mantan Wakil Presiden RI Adam Malik ini memulai karir sebagai pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
 
Faisal juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).


Baca juga: Faisal Basri: Tujuan akhir pembangunan tingkatkan kualitas manusia
Baca juga: Ekonom: Faisal Basri berani kritik kebijakan publik

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024