Paris (ANTARA News) - Para ilmuwan akan mengungkap beberapa rahasia di balik senyum Mona Lisa yang penuh teka-teki pada pekan ini, ketika mereka menyampaikan hasil temuan mereka atas pemindaian (scan) tiga dimensi yang paling ekstensif yang pernah dilakukan hingga sejauh ini atas karya seni Barat tersebut. Adikarya Leonardo da Vinci abad 16 itu, yang boleh jadi merupakan lukisan paling terkenal di dunia, dipandang sebagai tonggak bersejarah dalam seni lukis potret dan ikon dari budaya Eropa. Penelitian menyeluruh atas karya seni itu, yang dilukis pada sekitar tahun 1505-1506, dilakukan pada 2004, dengan menggunakan teknologi khusus 3D yang dikembangkan para ilmuwan dari Dewan Riset Nasional Kanada (NRC), demikian laporan Reuters. Para ilmuwan memindai lukisan itu pada dua sisi guna memperoleh data citra 3D resolusi tinggi dari seluruh lukisan yang menurut NRC akan memberikan penjelasan mengenai sejarah dan kondisi karya itu, serta teknik yang dipakai Leonardo da Vinci. Lukisan potret itu sendiri akan tetap berada di Museum Louvre, Paris, tempat karya itu ditatap tanpa dimengerti maknanya oleh para pengunjung sejak dipindahkan ke sana setelah Revolusi Perancis. Namun begitu, NRC, yang akan membeberkan penemuannya pada Selasa (Rabu WIB) menjelang kuliah umum di Ottawa, menjanjikan modelnya akan memungkinkan para pakar sejarah seni dan masyarakat umum mengamati dari dekat tanpa menimbulkan risiko kerusakan terhadap lukisan Mona Lisa. NRC juga akan mengungkapkan rincian penting tentang teknik Leonardo, termasuk apa yang disebut metode "sfumato" di mana ia menciptakan efek kabut lembut yang memberikan banyak kontribusi atas suasana yang sedikit mengandung teka-teki. Wanita muda dengan senyuman misterius telah diidentifikasi sebagai Lisa Gherardini, istri seorang pedagang bernama Francesco de Giocondo dan potretnya telah mengundang kekaguman dan rasa penasaran sejak penciptaannya pada 500 tahun silam. Statusnya yang populer sebagai adikarya paling terkenal seni Barat kian menjulang pada 1911 ketika lukisan itu dicuri dari Louvre. Insiden ini mendorong dilakukannya perburuan besar-besaran yang bahkan membuat Pablo Picasso sempat ditanyai polisi, sebelum lukisan itu muncul lagi dua tahun kemudian. (*)
Copyright © ANTARA 2006