Jakarta (ANTARA) - YouTube memperluas set kontrol orang tua dengan fitur baru yang memungkinkan orang tua menghubungkan akun mereka dengan akun remaja mereka untuk mendapatkan wawasan tentang aktivitasnya di platform berbagi video tersebut, ujar perusahaan pada hari Rabu waktu setempat.

Dikutip dari TechCrunch, Kamis (5/9), setelah terhubung, orang tua akan diberi tahu tentang aktivitas saluran remaja mereka, termasuk jumlah unggahan, langganan, dan komentar, bukan kontennya. Mereka juga akan menerima pemberitahuan melalui email tentang peristiwa, seperti unggahan baru atau siaran langsung.

Perusahaan mengatakan kepada TechCrunch bahwa menghubungkan akun tidak akan mempengaruhi algoritma YouTube dalam hal apa yang ditampilkan kepada remaja, karena itu sudah dipersonalisasi untuk pengguna.

Orang tua juga tidak dapat memberitahu YouTube, usia sebenarnya anak mereka melalui tindakan menghubungkan akun, karena YouTube mengacu pada usia yang dimasukkan remaja saat mendaftar untuk YouTube.

Baca juga: YouTube perluas pengawasan orang tua untuk konten terbatas usia

Baca juga: 10.000 staf Google akan awasi konten YouTube


Namun, orang tua akan dapat diberi tahu tentang unggahan baru di YouTube dan YouTube Shorts, bahkan jika video tersebut bersifat pribadi atau tidak terdaftar, dan mereka akan dapat melihat saat pengaturan privasi video diubah.

Pengalaman baru ini dibangun di atas kontrol orang tua yang diperkenalkan YouTube pada tahun 2021, yang memungkinkan orang tua menguji akun yang diawasi dengan anak-anak di bawah usia persetujuan untuk layanan online; usia tersebut adalah 13 tahun di AS tetapi berbeda di negara lain.

Perusahaan saat itu mengatakan akan memperluas ke kelompok usia yang lebih tua di masa depan.

Pengalaman yang diawasi di platform media sosial telah muncul karena raksasa teknologi itu mencoba untuk mengantisipasi atau menyelaraskan diri dengan regulasi dan undang-undang yang akan datang mengenai penggunaan layanan mereka oleh anak di bawah umur.

Di AS, Utah, Arkansas, dan negara bagian lainnya bahkan telah mengeluarkan undang-undang yang membatasi anak di bawah 18 tahun untuk bergabung dengan situs media sosial tanpa izin orang tua, meskipun undang-undang ini masih tertahan di pengadilan atau mengalami perubahan legislatif lebih lanjut.

Aplikasi sosial lainnya, termasuk TikTok, Snapchat, Instagram, dan Facebook juga sebelumnya telah meluncurkan kontrol orang tua yang melibatkan akun yang diawasi yang terhubung dengan orang tua.

Meskipun YouTube tidak selalu dianggap berada dalam kategori yang sama dengan aplikasi sosial seperti Facebook, Instagram, Snapchat, atau TikTok, ia menawarkan pengalaman sosial yang mencakup hal-hal seperti profil pengguna, kemampuan untuk mengikuti kreator, dukungan untuk komentar, dan akses ke hiburan yang didorong oleh algoritma, di antara hal-hal lainnya.

YouTube mengatakan bahwa pengalaman baru untuk remaja akan mulai diluncurkan kepada orang tua minggu ini, memungkinkan orang tua untuk menghubungkan akun mereka dengan akun remaja mereka melalui pusat Keluarga baru di aplikasi.

Layanan kontrol orang tua Google, Family Link, juga akan menawarkan akses kepada orang tua ke titik masuk untuk kontrol baru ini dari aplikasinya.

Pengalaman ini diharapkan akan mencapai pengguna global YouTube dalam beberapa minggu ke depan.

Selain itu, orang tua akan memiliki akses ke sumber daya yang dibuat bersama Common Sense Networks, afiliasi dari Common Sense Media, untuk membantu mereka membimbing remaja dalam pembuatan konten yang bertanggung jawab.

Perusahaan juga mengatakan telah bekerja dengan Komite Penasihat Remaja dan Keluarga mereka dalam pengembangan kontrol baru ini.

Hingga saat ini, produk YouTube untuk anak-anak, termasuk aplikasi YouTube Kids dan pengalaman yang diawasi untuk praremaja, menjangkau lebih dari 100 juta pengguna aktif per bulan, termasuk pemirsa yang masuk dan keluar dari akun mereka.

Baca juga: YouTube Indonesia diminta tingkatkan seleksi konten di YouTube Kids

Baca juga: Google dan penyedia konten YouTube hadapi gugatan privasi anak di AS

Baca juga: Tips Internet aman Google untuk anak di ponsel Android


 

Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024