Jakarta (ANTARA) - SKK Migas, lembaga yang bertugas mengelola kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di Indonesia, menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama strategis dengan raksasa migas China, Sinopec, di Bali pada Selasa (3/9).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan kemitraan ini memungkinkan kedua pihak dapat memanfaatkan kekuatan satu sama lain untuk mengeksplorasi batas-batas baru, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan menerapkan teknologi mutakhir yang akan mendorong kemampuan produksi migas Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Peluang kerja sama hulu migas kedua pihak di antaranya mencakup kegiatan akuisisi atau farm in blok eksplorasi/produksi, kolaborasi peningkatan produktivitas sumur dan lapangan, program enhanced oil recovery (EOR), migas non-konvensional (MNK), serta kerja sama dalam bidang Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon (Carbon Capture and Storage/Carbon Capture Utilization and Storage atau CCS/CCUS).

Dia menyebut kerja sama ini menandai momen penting untuk merealisasikan target produksi 1 juta barel minyak per hari (barrels of oil per day/BOPD) dan produksi gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (billion standard cubic feet per day/BSCFD), yang sangat penting bagi ketahanan energi dan ekonomi Indonesia.

Kerja sama pengembangan CCS/CCUS dengan Sinopec juga akan mendukung upaya Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 dan masa depan yang berkelanjutan.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024