Tinggi kolom erupsi tersebut tidak teramati dari pos pengamatan Gunung Semeru

Jakarta (ANTARA) - Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari dengan amplitudo atau getaran maksimum 22 milimeter (mm).

"Erupsi berdurasi 133 detik itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm pada pukul 00:59 WIB," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, tinggi kolom erupsi tersebut tidak teramati dari pos pengamatan Gunung Semeru.

Namun aktivitas tersebut dilaporkan adalah erupsi Gunung Semeru yang kedelapan kalinya dalam 24 jam terakhir dan juga berdurasi lebih lama meski dengan amplitudo yang sama.

Gunung Semeru berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Kemudian masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Selain itu, perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi disertai letusan setinggi 900 meter
Baca juga: Gunung Semeru erupsi dengan letusan abu vulkanik ke arah barat daya

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024