Gianyar (ANTARA) - Kegiatan lokakarya kreatif memahat menggunakan bahan kulit dengan instruktur oleh seniman Bali yang tergabung dalam tim Oka Kartini Arts Centre, turut memeriahkan 250 tahun hadirnya atau HUT Ke-250 Birkenstock, perusahaan alas kaki asal Jerman.

Pengelola Oka Kartini Arts Centre Ida Bagus Putra Baruna di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu mengatakan, menciptakan produk seni juga bisa menggunakan bahan atau material bekas (recycle) tidak hanya dari kulit binatang.

"Hal ini agar kita tidak membuang - buang material," ujarnya pada acara lokakarya yang diikuti para influencer, insan media, dan sejumlah tokoh masyarakat itu.

Oka Kartini Arts Center yang selama ini juga bergerak menciptakan produk yang ramah lingkungan selaras dengan tema 250 tahun Birkenstock yang mengangkat tajuk Sustainability (keberlanjutan/kesinambungan).

Baca juga: Seniman Bali bangga merancang dekorasi mimbar kehormatan HUT RI di IKN

Para peserta lokakarya, terlihat dengan serius memahat detail-detail gambar pada bahan kulit yang sudah disiapkan dengan didampingi tim Oka Kartini Arts Center. Bagi mereka yang sudah dapat menyelesaikan pahatannya, juga diperbolehkan untuk membawa pulang hasil pahatannya.

Rangkaian acara 250 Tahun Birkenstock diawali dengan jalan pagi di Bukit Tjampuhan Ubud dengan menggunakan alas kaki dari Birkenstock. Dilanjutkan dengan menelusuri Pasar Seni Ubud dan Puri Ubud.

Sementara itu, Chief Marketing Officer MAP Active Daniel Hagmeijer mengatakan, Birkenstock lahir tahun 1774 bukan hanya membuat sepatu, tetapi juga menciptakan gaya hidup yang nyaman dan disukai banyak orang di seluruh dunia.

"Kita mulai dengan perjalanan santai menikmati keindahan Ubud, yang menggambarkan bagaimana Birkenstock peduli pada kenyamanan dan alam," ujarnya.

Baca juga: Menkominfo dukung Satgas Seniman Komunikasi Publik Kearifan Budaya

Perusahaan asal Jerman ini bekerja dengan seniman yang tergabung dalam Oka Kartini Arts Center juga setelah melalui proses yang selektif dan melihat rekam jejak terhadap keberpihakan lingkungan.

Influencer Eugenia Blanco dan Zeta yang turut dalam kegiatan tersebut mengatakan kenyamanan menjadi faktor utama ketika memilih alas kaki dan mereka merasa nyaman menggunakan Birkenstock. "Apalagi kalau jalan jauh, beraktivitas seharian, jadi alas kaki yang nyaman itu harus," ucapnya lagi.

Setelah mengikuti lokakarya, dilanjutkan dengan melihat pameran koleksi Birkenstock dari awal berdiri hingga produk edisi khusus yang diciptakan.

Di Indonesia, Birkenstock telah hadir sejak 2014 di Tangerang, Surabaya, Jakarta, Bali, Semarang, Bekasi, Balikpapan, Makassar, Bandung, Depok, Bogor,
Medan, dan Batam.


 
Para pengunjung mengabadikan melalui telepon pintarnya sejumlah koleksi Birkenstock dalam
pameran perayaan 250 tahun Birkenstock di Ubud, Kabupaten Gianyar. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024